Menu

Kemungkinan Penyebab Alzheimer Berhasil Diidentifikasi Kata Peneliti Australia

Devi 19 Sep 2021, 23:05
Foto : India.com
Foto : India.com

RIAU24.COM -  Menurut peneliti Australia, sebuah penelitian mengidentifikasi jalur darah ke otak yang dapat menyebabkan penyakit Alzheimer. Ini adalah bentuk paling umum dari demensia secara global. Studi ini menawarkan peluang pencegahan dan pengobatan potensial untuk gangguan otak yang melemahkan.

Studi yang dipimpin oleh tim di Curtin University di Perth, Australia, diuji pada model tikus, mengidentifikasi bahwa kemungkinan penyebab penyakit Alzheimer adalah kebocoran dari darah ke otak partikel pembawa lemak yang mengangkut protein beracun.

zxc1

Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal PLOS Biology.

"Meskipun sebelumnya kami tahu bahwa ciri khas orang yang hidup dengan penyakit Alzheimer adalah akumulasi progresif dari deposit protein beracun di dalam otak yang disebut beta-amyloid, para peneliti tidak tahu dari mana amiloid itu berasal, atau mengapa ia disimpan di otak," kata peneliti utama Profesor John Mamo, Direktur di Curtin Health Innovation Research Institute (CHIRI).

“Penelitian kami menunjukkan bahwa deposit protein beracun yang terbentuk di otak orang yang hidup dengan penyakit Alzheimer kemungkinan besar bocor ke otak dari partikel pembawa lemak dalam darah, yang disebut lipoprotein.

zxc2

"'Jalur darah-ke-otak' ini penting karena jika kita dapat mengatur kadar lipoprotein-amiloid dalam darah dan mencegah kebocorannya ke otak, ini membuka potensi pengobatan baru untuk mencegah penyakit Alzheimer dan memperlambat kehilangan memori," Mamo ditambahkan.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang menunjukkan beta-amyloid dibuat di luar otak dengan lipoprotein, tim Mamo menguji 'jalur darah-ke-otak' dengan model tikus yang direkayasa secara genetik untuk menghasilkan hati khusus amiloid manusia yang membuat lipoprotein.

“Seperti yang kami prediksi, penelitian ini menemukan bahwa model tikus yang memproduksi lipoprotein-amiloid di hati mengalami peradangan di otak, mempercepat kematian sel otak, dan kehilangan memori,” kata Mamo.

Sementara penelitian lebih lanjut sekarang diperlukan, temuan tersebut menunjukkan banyaknya simpanan protein beracun dalam darah ini berpotensi diatasi melalui diet seseorang dan beberapa obat yang secara khusus dapat menargetkan lipoprotein amiloid, sehingga mengurangi risiko atau memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer, kata para peneliti.