Menu

Viral Festival Bir di Halaman Gereja, Pengunjung Pesta Duduk di Antara Kuburan Tuai Kritik Warganet

Riki Ariyanto 29 Sep 2021, 10:47
Viral Festival Bir di Halaman Gereja, Pengunjung Pesta Duduk di Antara Kuburan Tuai Kritik Warganet (foto/int)
Viral Festival Bir di Halaman Gereja, Pengunjung Pesta Duduk di Antara Kuburan Tuai Kritik Warganet (foto/int)

RIAU24.COM - Sedang viral foto-foto pengunjung menggelar festival bir  di antara kuburan. Disebut pesta itu diadakan di halaman gereja di Inggris, yang langsung jadi kontroversial.

Dilansir dari Okezone, foto-foto mereka diunggah ke internet banyak mendapat kritikan dari warganet. Banyak yang menilai tindakan mereka itu tidak sopan dan kurang rasa hormat.

"Ini adalah perilaku tercela, tidak hanya dari orang-orang yang terlibat tetapi dari gereja karena membiarkan ini terjadi. Pemakaman adalah tempat bagi orang untuk memberi hormat dan mengingat orang yang mereka cintai, itu bukan taman bir, dan batu nisan itu tentu saja. bukan bangku atau meja. Permintaan maaf publik diperlukan di sini,” sebut seorang netizen.

"Mengapa mereka tidak bisa duduk di lapangan hijau, yang hanya di luar, bukan di kuburan? Saya pikir itu mengerikan ... Benar-benar kurangnya rasa hormat terhadap almarhum dan keluarga mereka,” sebut netizen.

Penduduk disitu di kota timur laut Stockton-on-Tees berbondong-bondong ke Gereja St. Mary yang berusia 1.000 tahun untuk Festival Bir Norton St. Mary, yang berlangsung selama empat hari dan berakhir pada Minggu (26/9) lalu. Kegiatan tersebut merupakan festival tamasya pertama semenjak pandemi usai.

Three Brothers Brewing Company, menggelar festival ini untuk mempromosikan bir enak serta mengembalikan euforia masyarakat lokal setelah dibatasi oleh aturan lockdown selama pandemi berlangsung.

Menjelang festival, penyelenggara mempromosikannya dengan posting Facebook yang menjanjikan lebih dari 40 jenis bir, 12 jenis cider, 10 artisan spirit, anggur, dan prosecco.

David Dodd, salah satu pendiri Three Brothers Brewing Company, menyebut dalam wawancaranya, acara itu terbagi antara tempat parkir dengan bar keliling, makanan dari pemasok lokal dan toilet dan festival utama di gereja, dan bahwa kedua area itu dibagi oleh kuburan, yang memiliki banyak ruang kosong berisi meja dan kursi yang sudah disiapkan.

Dodd mengungkapkan bahwa tidak ada gunanya staf mengatur tempat duduk di sekitar kuburan, dan tidak menyarankan pengunjung untuk duduk di atasnya.

Tetapi, dia melanjutkan untuk acara mendatang pengunjung bisa melihat tanda-tanda yang dipasang termasuk bagian-bagian kuburan.