Menu

Fenomena Aneh, Tiap Hari Burung Gagak Ditemukan Mati Berserakan di Desa Ini

Riki Ariyanto 29 Sep 2021, 23:40
Fenomena Aneh, Tiap Hari Burung Gagak Ditemukan Mati Berserakan di Desa Ini (foto/int)
Fenomena Aneh, Tiap Hari Burung Gagak Ditemukan Mati Berserakan di Desa Ini (foto/int)

RIAU24.COM - Warga dikagetkan dengan ratusan bangkai burung gagak berserakan di jalan desa. Fenomena aneh tersebut terjadi di sebuah desa di Novosibirsk Oblast, wilayah Siberia, Rusia.

Dilansir dari Okezone, fenomena janggal ini juga membuat para ahli bingung. Bagaimana bisa ratusan burung gagak mati jatuh dari langit di desa itu tiap hari.

Ada pihak yang menyamakan fenomena tersebut seperti yang terjadi di Desa Ust-Tarka itu seperti tanda-tanda kiamat, dengan bangkai burung berbulu hitam berserakan di jalanan.

Sergei Kuzlyakin, kepala dokter dari departemen kedokteran hewan Ust-Tarksk, menyebut kepada media lokal bahwa sudah dilakukan tes untuk menentukan penyebab kematian massal gagak itu.

Kepada media lokal NSK, Kuzlyakin menyebut hanya gagak yang mengalami kasus “ratusan kematian per hari”, sedkan burung jenis lain tidak. "Saya sudah bekerja sebagai dokter sejak tahun 1975 dan ini kali pertama saya melihat fenomena ini. Saya terkejut," sebut Dr Kuzlyakin sebagaimana dilansir Mirror.

Ahli mengatakan beberapa bangkai burung sudah dikirim ke Novosibirsk untuk dianalisis dalam upaya mengetahui apa yang terjadi. Kemudian sisanya dikumpulkan untuk dikremasi.

Dr Kuzlyakin menduga bahwa kebanyakan burung gagak itu diracun. "Kemungkinan besar kita berbicara tentang keracunan. Tapi unggas yang diracuni juga belum jelas, hasil penelitian akan membantu untuk menentukan ini juga," sebut Dr Kuzlyakin.

Sedangkan Ahli ornitologi, Alexei Yanovsky menyebut kepada NSK bahwa jika gagak keracunan, kemungkinan sebab telah menelan pestisida.

Dia berkata: "Misalnya, di tempat pembuangan sampah di mana tikus-tikus diracun. Atau (burung-burung) bisa diracuni oleh limbah biji-bijian yang berjamur. Mungkin juga burung-burung gagak itu sengaja diracuni."