Menu

Setelah Sholat, Ini Doa Untuk Mencegah Larut dalam Kesedihan

M. Iqbal 1 Oct 2021, 11:08
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Setiap orang pasti merasakan menahan marah, kecewa, hingga merasakan sedih yang teramat dalam. Namun, Nabi Muhammad SAW mengingatkan jangan terlalu larut ketika kondisi tersebut datang.

"Supaya tidak larut dalam kesedihan, saya sarankan untuk baca doa," ujar Ustadz Imam Safii, pengasuh Pondok Pesantren Mamba'ul Hisan Carangkembang, Doko, Blitar, Jawa Timur dilansir dari Okezone.com, Jumat, 1 Oktober 2021.

Berikut ini adalah doa yang dianjurkan dibaca ketika merasa sedih.

اَللَّهُمَّ اِنِّي اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ وَاَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْبُخُلِ وَالْجُبْنِ وَاَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِالدَّيْنِ وَقَهْرِالرِّجَالِ . رَوَاهُ البُخَارِي

Allahumma inni a'udzu bika minal hammi wal huzni wa a'udzu bika minal 'ajzi wal kasali wa a'udzu bika minal bukhli wal jubni wa a'udzu bika min gholabatid daini wa qohrir rijaal

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hal yang menyedihkan dan menyusahkan, sifat lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan utang dan penindasan orang."

Doa itu menjelaskan jika manusia adalah hamba dan makhluk yang lemah. Untuk itu, apa pun yang terjadi harus disikapi dengan keadaan sadar dan tawakal kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

"Bahwa semua yang terjadi di muka bumi ini menjadi kehendak Allah, manusia hanya bisa berikhtiar," kata Ustadz Imam Safii.

Dia menjelaskan doa tersebut bersifat multifungsi, yakni bisa dibaca di berbagai situasi dan kondisi. Misalnya sedang kesulitan dalam perekonomian, maka bisa mengamalkan doa itu sesering mungkin.

Dalam salah satu riwayat hadis disebutkan bahwasannya hati mudah berubah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda:

"Hati itu ibarat satu lembar bulu di atas tanah yang kosong. Ia terombang-ambing oleh angin, sehingga mudah terbolak-balik." (HR Ahmad)

Untuk itu, setiap Muslim wajib memercayakan semuanya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Termasuk persoalan hati, yakni dengan cara mendekatkan diri kepada Sang Pembolak-balik Hati Manusia.

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

Ya muqallibal qulub tsabbit qalbi ‘ala dinika

Artinya: "Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu." (HR An-Nasai’)