Menu

Sedihnya, Bermodalkan Kemoceng Kakak Beradik Ini Berjuang Di Jalanan Supaya Nenek di Rumah Bisa Makan

Devi 2 Oct 2021, 10:10
Foto : viralpedia
Foto : viralpedia

RIAU24.COM -  Kemoceng itu menjadi saksi perjuangan kedua anak malang ini.

Bagaimana tidak, tubuh mungil mereka harus banting tulang di tengah teriknya panas matahari. Dengan bertemankan debu jalanan setiap hari, mereka terus berjualan, berharap bisa makan hari ini.

Namun, debu diatas kendaraan yang kita anggap remeh ternyata sangat bermanfaat untuk Humaira dan adiknya. Karena dengan debu tersebut bisa mengobati rasa lapar Humaira dan adiknya harus bekerja keras di jalanan dengan upah yang tak banyak.

Seperti dilansir dari ViralPedia, Ayah dan ibunya sudah lama bercerai dan meninggalkan Humaira dan adiknya bersama sang Nenek.

“Nenek sering sakit. Jadi Humaira harus bekerja supaya kami bisa makan", ucapnya sambil mengusap peluh. 

Meski masih belia, Humaira sudah harus ikut memikirkan bagaimana caranya bertahan hidup di tengah kerasnya kehidupan ini.
 
Humaira dan adiknya Iqbal mengayunkan Kemoceng dan sasarannya pengemudi mobil yang berhenti menunggu lampu merah berganti hijau, dan berharap ada pengendara yang dermawan memberikan upah buat mereka.

zxc2
 
Upah Humairah dan Ikbal dapatkan setiap harinya tidak menentu. Jika banyak orang yang baik hati kepadanya upah yang dia dapatkan bersama adiknya bisa 20.000 perhari atau 10.000 per hari, adapun orang yang memberinya hanya 500 rupiah saja.

Upah yang mereka dapatkan biasanya dibelikan beras untuk bisa makan hanya bermodal kemoceng.