Menu

Berdarah Dingin: Taliban Eksekusi Mati 13 Orang Hazara

Devi 5 Oct 2021, 10:17
Foto : Aljazeera
Foto : Aljazeera

Raihana Azad, mantan anggota Parlemen untuk provinsi tersebut, juga memverifikasi laporan Amnesti kepada Al Jazeera, mengatakan peristiwa 30 Agustus merupakan "pembunuhan massal yang tidak manusiawi" yang dilakukan oleh Taliban.Dia mengatakan apa yang terjadi di Khidr merupakan pelanggaran langsung terhadap klaim Taliban tentang amnesti umum nasional untuk mantan pasukan keamanan dan pegawai pemerintah.

“Eksekusi berdarah dingin ini adalah bukti lebih lanjut bahwa Taliban melakukan pelanggaran mengerikan yang sama yang mereka lakukan selama pemerintahan mereka sebelumnya di Afghanistan,” kata Agnes Callamard, sekretaris jenderal Amnesty International.

Selama lima tahun kekuasaan mereka pada 1990-an, Taliban dituduh membantai ratusan Hazara di provinsi Balkh dan Bamiyan.

Zaman Sultani, peneliti Asia Selatan di Amnesty International, mengatakan pembunuhan di Daykundi mengikuti pola yang jelas oleh Taliban. Dia menunjuk pada pernyataan yang diwawancarai dikaitkan dengan seorang pejabat senior Taliban sebagai bukti: “Saya telah membunuh orang selama 20 tahun terakhir. Membunuh itu mudah bagiku. Saya bisa membunuh lagi,” kata pejabat itu kepada warga Daykundi.

Azad, mantan anggota parlemen, mengatakan pelanggaran Taliban di Daykundi tidak berakhir dengan pembunuhan.

Dia mengatakan bahwa sejak Taliban merebut provinsi itu pada 14 Agustus, sehari sebelum mantan Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negara itu, ribuan keluarga telah dipaksa meninggalkan rumah mereka di distrik Gizab dan Pato di provinsi pegunungan itu.

Halaman: 123Lihat Semua