Menu

Facebook Hingga WhatsApp Down, Mark Zuckerberg Alami Kerugian Hampir Rp 100 Triliun

M. Iqbal 5 Oct 2021, 10:28
Pemilik Facebook, Mark Zuckerberg
Pemilik Facebook, Mark Zuckerberg

RIAU24.COM - Dikarenakan layanan Facebook, Instagram dan WhatsApp down sejak Senin, 4 Oktober 2021 malam, pemilik Facebook, Mark Zuckerberg disebut kehilangan US$7 miliar atau setara RP99,8 triliun.

Dilansir dari CNN Indonesia, hal tersebut juga menyebabkan posisinya dalam daftar orang terkaya di dunia turun peringkat dan mengurangi harta kekayaan pribadi Mark Zuckerberg.

Perusahaan pengukuran iklan Standard Media Index memperkirakan Facebook kehilangan sekitar US$545 ribu atau setara Rp7,7 miliar per jam selama gangguan itu terjadi.

Saham facebook pun anjlok sekitar 5 persen. Saat ini Mark Zuckerberg turun posisi keenam dengan harta kekayaan sejumlah US$ 120,9 miliar, seperti dikutip dari Entrepreneur.

Menurut Bloomberg Billionaires Index, Mark sempat menempati posisi kelima dalam daftar orang terkaya di dunia dengan harta senilai US$121,5 miliar atau turun US$366 juta.

Sebuah laporan DownDetector, gangguan pada platform media sosial milik Mark Zuckerberg itu telah terjadi di berbagai negara Eropa, Asia, Amerika Latin, dan Amerika Utara. Selain itu, mereka juga sedang mengumpulkan gelombang investigasi di sekitar jejaring sosial.

Meski demikian Facebook bersama dengan layanan Instagram dan WhatsApp mulai pulih sejak Selasa (5/10) pagi. "Kepada komunitas besar orang dan bisnis di seluruh dunia yang bergantung pada kami: kami minta maaf. Kami telah bekerja keras untuk memulihkan akses ke aplikasi dan layanan kami dan dengan senang hati melaporkan bahwa mereka telah kembali online sekarang. Terima kasih telah mendukung kami," demikian tulis Facebook.

Setelah pengumuman itu, beberapa pengguna Facebook mulai mendapatkan kembali sebagian akses ke tiga aplikasi tersebut.

Aplikasi Facebook mengalami gangguan selama beberapa jam pada Senin malam. Cloudflare, sebuah perusahaan keamanan situs web mengatakan itu terjadi akibat masalah perutean lalu lintas. Masalah itu membuat situs tidak dapat dijangkau oleh jutaan pengguna.