Menu

Kisah Dibalik Pembangunan RSJ Pertama pada Masa Kolonial Belanda: Pasien Dicambuk dan Dikurung Secara Tak Manusiawi

Rizka 11 Oct 2021, 09:25
google
google

Selain itu penyakit jiwa juga melanda masyarakat miskin yang terkena wabah di Hindia Belanda. Petaka itu makin menampilkan bobroknya kepemimpinan kolonial Belanda, terutama dalam menyediakan fasilitas kesehatan jiwa yang memadai.

"Seorang psikiater di Sekolah Indische Artsen Nederlands di Surabaya, Dr. Van der Schaar, menemukan dalam penyelidikannya sejak tahun 1930 bahwa di seluruh Jawa ada 1.377 orang sakit jiwa setiap tahun ditahan di penjara," imbuh Maiza Elvira dalam buku Indonesia dan COVID-19: Pandangan Multi Aspek dan Sektoral (2020).

Karena tidak mampu menangani, rumah sakit setempat biasanya mengirim pasiennya ke rumah sakit di Batavia. Rumah sakit di Batavia mempunyai posisi penting bagi orang-orang Eropa di kepulauan itu terutama terdiri dari orang-orang militer dan pedagang, yang tinggal di Nusantara tanpa keluarganya.

Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) memang bertanggung jawab atas kesehatan orang Eropa yang menjadi pegawainya, tetapi mereka tidak memedulikan kesehatan penduduk pribumi, kecuali seorang raja setempat yang secara pribadi mendaftar.

Secara singkat berbagai fasilitas medis untuk pasien sakit jiwa pada masa VOC dibagi berdasarkan kategori populasi: Eropa, Cina, dan penduduk asli.

"Sementara orang-orang Eropa dan Cina dikelompokkan berdasarkan etnis mereka, penduduk pribumi disatukan dengan orang miskin dan anak yatim di bawah kategori penduduk asli yang melarat," tulis Porath.

Halaman: 12Lihat Semua