Menu

Badak Putih Tertua di Dunia Mati, Diawetkan Bersama Singa Putih yang Mati 5 Tahun Lalu

M. Iqbal 13 Oct 2021, 07:19
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Seekor Badak putih tertua dunia yang bernama Toby di Italia mati di usia 54 tahun. Dilansir dari AFP, Toby mati pada tanggal 6 Oktober lalu. Toby merupakan satu satwa yang berada di Kebun Binatang Parco Natura Viva.

"Dia pingsan di lantai dalam perjalanan Dia pingsan di lantai dalam perjalanan kembali ke tempat penampungan malamnya, dan setelah sekitar setengah jam, jantungnya berhenti," ujar Elisa Livia Pennacchioni, perwakilan kebun binatang dilansir dari Detik.com.

Bangkai Toby tidak dibiarkan begitu saja. Tubuhnya akan dibalur dengan balsem dan di museum sains MuSe di Trento. Kabarnya, ia akan bergabung dengan Blanco, seekor singa putih yang mati lima tahun lalu.

Pennacchioni menceritakan, biasanya badak putih hidup hingga 40 tahun saat berada di penangkaran. Tapi hanya bertahan hingga 30 tahun saat berada di alam liar.

Toby adalah pejantan. Sebelumnya sang betina, Sugar mati pada tahun 2012. Kini hanya ada satu badak putih yang tersisa di sana, Benno, berusia 39 tahun.

Menurut WWF, Toby masuk dalam spesies badak putih selatan, salah satu populasi badak yang tidak terancam punah. Diperkirakan, populasi badan putih selatan sekitar 18.000 spesies.

Badak putih juga terbagi dalam dua sub spesies, yakni badak putih utara dan selatan. Keduanya ditemukan di dua wilayah berbeda di Afrika.

Berbeda dengan badak putih selatan yang masih memiliki banyak populasi, badak putih utara kini hanya tersisa dua di dunia. Tapi, kedua badak putih utara ini adalah wanita.

Sudan, badak putih utara jantan terakhir di dunia mati pada 2018 lalu. Sudan meninggalkan dua keturunan badak putih utara, yakni Najin, seorang putri, dan Fatu, seorang cucu perempuan, dilansir New York Times. Namun, keduanya tak akan bisa menyelamatkan kepunahan badak putih utara.