Menu

Air Gaza yang Tidak Bisa Diminum Secara Perlahan Meracuni Warga Palestina

Devi 14 Oct 2021, 10:00
Foto : Aljazeera
Foto : Aljazeera

RIAU24.COM - Krisis air di Jalur Gaza mempengaruhi setiap satu dari dua juta penduduk daerah kantong pantai itu.

Banyak orang di Gaza harus membeli air minum dari pemasok swasta karena air keran kota sering tidak berfungsi karena pemadaman listrik yang lama, dan biasanya terlalu asin untuk diminum bahkan ketika itu terjadi.

Sumber air yang sangat tercemar di jalur tersebut juga berdampak serius pada kesehatan masyarakat, dengan anak-anak, khususnya, menghadapi risiko penyakit yang ditularkan melalui air. Krisis telah memburuk selama beberapa dekade terakhir karena blokade Israel yang menghukum, pengurangan dana kemanusiaan, dan serangkaian serangan militer Israel.

Falesteen Abdelkarim, 36, dari kamp pengungsi Al-Shati, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa air di daerahnya “tidak bisa diminum”.

“Rasanya seperti berasal dari laut. Kami tidak bisa menggunakannya untuk minum, memasak, atau bahkan mandi,” katanya.

Abdelkarim mengatakan warga memiliki akses ke air kota hanya tiga kali seminggu, dan kadang-kadang, air itu “bercampur dengan limbah” karena infrastruktur yang rusak di kamp-kamp pengungsi tidak dapat menanganinya dengan baik. “Hidup di kamp-kamp pengungsi sangat menyedihkan. Kami selalu membeli air minum dari pedagang kaki lima,” kata Abdelkarim, ibu lima anak. 

Halaman: 12Lihat Semua