Menu

Kisah Nyata Burari Deaths,11 Orang Cerdas yang Memutuskan Untuk Gantung Diri Bersama, Mayatnya Bergelantungan di Ruang Tamu.

Devi 19 Oct 2021, 14:06
Foto : (Atas dari kiri): Bhavnesh, Savita, Dhruv, Lalit, Shivam, Teena dan Priyanka. (Di bawah dari kiri): Maneka, Neetu, Narayan Devi, Pratibha.
Foto : (Atas dari kiri): Bhavnesh, Savita, Dhruv, Lalit, Shivam, Teena dan Priyanka. (Di bawah dari kiri): Maneka, Neetu, Narayan Devi, Pratibha.

RIAU24.COM -  Keluarga Chundawat seperti keluarga kelas menengah lainnya, menetap dan fokus pada masa depan yang lebih baik, sampai kematian pada tahun 2007 mengguncang mereka. Sementara orang yang melihat keluarga  ini dari luar menganggap jika mereka telah menemukan pelipur lara dalam spiritualitas, apa yang terjadi di dalam empat dinding rumah Burari mungkin tidak akan pernah diketahui karena tidak ada yang tersisa untuk dijelaskan. 

“Dalam karir saya selama 17 tahun sejauh ini, saya belum pernah melihat TKP seperti ini dan saya harap saya tidak harus melakukannya,” kata kepala polisi Rajeev Tomar, polisi pertama yang memasuki rumah Burari di mana 11 anggota Chundawat keluarga ditemukan tewas pada pagi hari tanggal 1 Juli.

Dia adalah petugas kepolisian Burari yang tiba di rumah pada pukul 07.18, beberapa menit setelah panggilan PCR (Police Control Room) dilakukan. Dia mendorong beberapa orang yang memadati jalan sempit dan mengambil langkah menuju TKP. “Itu mengejutkan. Saya melihat banyak mayat bergelantungan, seperti dahan pohon,” kenang Tomar.

Di lantai pertama rumah, mayat Bhavnesh Singh (50); saudaranya, Lalit Singh (45); istri mereka, Savita (48) dan Tina (42); anak-anaknya, Neetu (25), Monu alias Maneka (23), Dhruv alias Dushyant (15) dan Shivam (15); saudara perempuan mereka Pratibha alias Baby (48) dan putrinya Priyanka (33) ditemukan tergantung dalam formasi melingkar; Pratibha tergantung agak jauh dari kelompok. Sang ibu, Narayan Devi, 77 tahun, ditemukan tewas di lantai di kamar sebelah.

Kematian, awalnya diduga sebagai kasus pembunuhan karena anggota badan terikat, penutup mata dan mulut disumpal, membingungkan para penyelidik setelah mereka menemukan 11 buku harian yang ditulis dengan catatan yang merinci situasinya.

Berdasarkan buku harian, polisi menduga itu adalah kasus ritual yang salah, yang mengarah ke apa yang bisa disebut "bunuh diri massal".

Halaman: 12Lihat Semua