Protokol Pemakaian Masker Dapat Membantu Mencegah Gelombang Ketiga COVID-19: Ahli Epidemiologi
RIAU24.COM - Ahli Epidemiologi Universitas Gadjah Mada, Riris Andono Ahmad, mengimbau seluruh elemen masyarakat di Indonesia untuk tetap konsisten dengan protokol pemakaian masker guna mencegah gelombang ketiga penularan COVID-19 .
"Penularan Covid-19 di Tanah Air saat ini sudah terkendali. Jika bisa dijaga dan didukung dengan konsistensi masyarakat dalam memakai masker, maka risiko gelombang ketiga (infeksi COVID-19) bisa diturunkan," kata Ahmad pada hari Minggu.
zxc1
Ahli epidemiologi mengatakan bahwa risiko gelombang baru selalu meningkat setiap kali mobilitas orang meningkat.
Baca juga: Gugatan Diterima Pengadilan, Isi Putusan Cerai Ria Ricis ke Teuku Ryan Tersebar di Media Sosial
Oleh karena itu, perlu dilakukan mitigasi risiko peningkatan penularan COVID-19 dengan strategi pencegahan yang konsisten yang meliputi protokol 3M (pakai masker, cuci tangan, dan social distancing), 3T (testing, tracing, treatment), dan vaksinasi. , dia berkata.
Ia menyampaikan, kunci pemerintah untuk menjaga kondisi COVID-19 saat ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko COVID-19, meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan, dan meningkatkan vaksinasi COVID-19 di tanah air.
Pemerintah juga harus terus mengingatkan warga akan pentingnya tetap sehat, dan bekerja sama untuk menghentikan penularan COVID-19, tambahnya.
Baca juga: Jokowi 'Tegur' Pemda di Musrenbangnas 2024: Jangan Semua ke Pusat, Bapak-Ibu Ngerjain yang Mana?
Kasus pertama COVID-19 terkonfirmasi di Indonesia pada Maret 2020. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), per 31 Oktober 2021, sedikitnya 4.244.358 orang dinyatakan positif COVID-19 di Tanah Air, sedangkan 4.088.635 orang. orang telah pulih, dan 143.405 orang meninggal karena virus corona yang mematikan.zxc2
Sebagai salah satu upaya penanggulangan pandemi COVID-19, Pemerintah Indonesia mencanangkan program vaksinasi secara nasional pada 13 Januari 2021.
Menurut data Kementerian Kesehatan, per 31 Oktober 2021, hampir 119.662.248 warga negara telah menerima dosis vaksin COVID-19 pertama , sementara 73.698.983 telah divaksinasi lengkap.