Menu

AS Meminta Warga Amerika Untuk Meninggalkan Haiti di Tengah Krisis yang Memburuk

Devi 12 Nov 2021, 09:23
Foto : Aljazeera
Foto : Aljazeera

RIAU24.COM - Di tengah krisis politik yang mendalam dan kekurangan bahan bakar parah yang berdampak pada rumah sakit, sekolah, dan bisnis di Haiti, Amerika Serikat mendesak warga Amerika untuk meninggalkan negara Karibia itu.

Departemen Luar Negeri AS memperingatkan bahwa "kelangkaan bahan bakar yang meluas dapat membatasi layanan penting dalam keadaan darurat, termasuk akses ke bank, transfer uang, perawatan medis mendesak, internet dan telekomunikasi, dan pilihan transportasi umum dan pribadi".

Warga AS harus mempertimbangkan dengan hati-hati risiko bepergian ke atau tetap berada di Haiti mengingat situasi keamanan dan tantangan infrastruktur saat ini, katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.

“Kedutaan Besar AS tidak mungkin dapat membantu warga AS di Haiti dengan keberangkatan jika opsi komersial tidak tersedia.”

Tidak jelas berapa banyak warga AS yang saat ini tinggal di Haiti, tetapi peringatan langka dari Departemen Luar Negeri datang ketika pemerintah dan polisi Haiti berjuang untuk mengendalikan geng-geng yang telah memblokir terminal distribusi bahan bakar selama beberapa minggu. Pejabat tinggi pemerintah mengakui kekurangan bahan bakar yang meluas, mengatakan dalam konferensi pers pada hari Selasa bahwa mereka bekerja untuk menyelesaikan situasi, meskipun mereka tidak memberikan rincian.

Peringatan Departemen Luar Negeri juga datang ketika sekelompok 17 misionaris Kristen yang diculik bulan lalu, termasuk 16 warga negara AS, masih ditahan. Inspektur polisi Haiti Frantz Champagne pada Oktober mengatakan sebuah geng yang dikenal sebagai 400 Mawozo berada di balik penculikan itu, sementara seorang pejabat tinggi Haiti mengatakan kepada The Associated Press bahwa geng itu menuntut uang tebusan $1 juta per orang .

Halaman: 12Lihat Semua