Menu

Kelompok Tani Seberang Cengar, Berhasil Hijaukan Hutlin Bukit Betabuh, Meskipun Menempuh Perjalanan Sulit

Replizar 19 Nov 2021, 21:04
Kegiatan Kelompok Tani Seberang Cengar
Kegiatan Kelompok Tani Seberang Cengar

RIAU24.COM - Kegiatan reboisasi dalam rangka Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di Hutan Lindung Bukit Betabuh Kuantan Singingi, merupakan program nasional yang digagas Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Singingi dengan BPDASHI Indragiri Rokan sebagai mitra kerja utama.

Di Desa Seberang Cengar Kecamatan Kuantan Mudik, juga terdapat tiga kelompok tani yaitu Kelompok Tani Pati Soni, Kelompok Tani Pati Tongah dan Kelompok Tani Pati Godang, dengan anggota 60 orang dan lahan seluas 200 hektare per kelompok tani. 

Kelompok Tani Pati Soni Desa Seberang Cengar dipimpin Eka Andrianur, dengan sekretaris Marjohan Ali dan Pedri sebagai Bendahara, dengan anggota sebanyak 60 orang, dengan areal seluas 200 hektare di Hutan Lindung Bukit Betabuh Desa Seberang Cengar.

Untuk mengunjungi areal Kelompok Tani Pati Soni, harus menempuh perjalanan sekitar 5 Kilometer dari jalan raya, melalui jalan plasma 5, sepanjang 3 kilometer merupakan kebun masyarakat dan 2 kilometer kebun kelompok tani.

Kondisi jalan berbukit-bukit dan pendakian cukup tinggi dan panjang, sekitar 150 meter dari Air Terjun Pati Soni, juga harus melalui sungai Pati Soni dengan kedalaman 2 meter di kala banjir dan setinggi betis jika air surut.

"Untuk ke lokasi kelompok tani hanya dapat menggunakan kendaraan roda dua jenis trail dan berantai seperti Jupiter, Revo dan lainnya," Ungkap Ketua Kelompok Tani Pati Soni Desa Seberang Cengar, Eka Andrianur kepada Riau24.Com.

Menurutnya, Kelompok Tani Pati Soni melakukan kegiatan reboisasi di lahan seluas 200 hektare dengan menanam sebanyak 108.000 bibit, dengan jenis yaitu Petai (22.000 batang), Karet (22.000 batang), Jengkol (22.000 batang), Matoa (22.000 batang), Kopi tanaman sela (20.000 batang).

Di tahun 2020 dilakukan masa pemeliharaan tahap 1 (P1), menanam sebanyak 16.000 bibit yakni Petai, Jengkol, Karet dan Matoa (masing-masing sebanyak 4.000 batang). "Alhamdulillah kondisi tanaman cukup baik, mencapai 75%," sebutnya.

Di tahun 2021, Katanya, masa pemeliharaan tahap 2, dilakukan sebanyak 10% dari penol (PO) dengan menanam sebanyak 8.000 batang dengan jenis karet dan Petai (masing-masing sebanyak 4.000 batang).

Setelah mengunjungi lahan Kelompok Tani Pati Soni, perjalanan dilanjutkan menuju lahan Kelompok Tani Pati Tongah dengan jarak tempuh 3 Kilometer ke arah Utara. Perjalanan yang cukup menantang dan perbukitan yang tinggi dan jalan licin serta bebatuan.

Menurut Ketua Kelompok Tani Pati Tongah, Jawendes, pengerjaan reboisasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) dimulai tahun 2019, dengan pengerjaan Survei lokasi, Pembibitan lima jenis tanaman produktif yaitu Petai (22.000 batang), Karet (22.000 batang),
Jengkol (22.000 batang), Matoa (22.000 batang), Kopi /tanaman sela (20.000 batang).

Setelah dilakukan pembibitan, dilanjutkan pembersihan lokasi, pemancangan dan sampai penanaman dan pemupukan serta perawatan tanaman oleh 60 orang anggota kelompok," Ujarnya yang didampingi sekretaris Radisman dan OKI Pernandes sebagai Bendahara Kelompok Tani Pati Tongah.

Tahun 2020, Katanya, dilakukan masa pemeliharaan tahap 1 (P1) di lakukan sebanyak 20% dari penol (PO), menanam sebanyak 16.000 batang terdiri dari Petai, Karet, Jengkol dan Matoa yang masing-masing sebanyak 4.000 batang. "Alhamdulillah kondisi tanaman cukup baik, mencapai 75%,"tuturnya.

Kemudian di tahun 2021 masa pemeliharaan tahap 2, dilakukan sebanyak 10% dari penol (PO) dengan menanam sebanyak 8.000 batang yaitu karet sebanyak 4.000 batang dan Petai sebanyak 4.000 batang.

Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan menyusui jalan ke arah utara dengan menuju lahan Kelompok Tani Pati Godang, dipimpin Herinus sebagai Ketua, Naswan sebagai sekretaris dan Mahyar Sukri sebagai Bendahara.

"Kami juga melakukan kegiatan penghijauan dengan melakukan kegiatan RHL sejak tahun 2019, mulai dari Survei lokasi, Pembibitan tanaman 108.000 bibit, dengan jenis Petai sebanyak 22.000 batang, Karet sebanyak 22.000 batang, Jengkol sebanyak 22.000 batang, Matoa sebanyak 22.000 batang, Kopi (tanaman sela) sebanyak 20.000 batang," Paparnya. 

Sedangkan tahun 2020 dilakukan masa pemeliharaan tahap 1 (P1), menanam sebanyak 16.000 bibit yakni Petai, Jengkol, Karet dan Matoa (masing-masing sebanyak 4.000 batang). "Alhamdulillah kondisi tanaman cukup baik, mencapai 75%," sebutnya lagi.

Di tahun 2021, Katanya, masa pemeliharaan tahap 2, dilakukan sebanyak 10% dari penol (PO) dengan menanam sebanyak 8.000 batang dengan jenis karet dan Petai (masing-masing sebanyak 4.000 batang).

Namun harapan kami para anggota kelompok tani Desa Seberang Cengar Kecamatan Kuantan Mudik, kepada Pemerintah Pusat dan Provinsi untuk kedepannya, agar dalam perawatan dan penjagaan terhadap tanaman yang sudah di tanam ini. Supaya dapat dilakukan oleh kelompok tani Desa Seberang Cengar, hal ini supaya jangan sampai menjadi hak milik orang lain," Tuturnya. (Zar)***