Menu

Ketika Pendeta Mencemooh Pemimpin Gereja, Sebut Paus Fransiskus Sesat dan Membuat Dua Kepercayaan Terbelah

Rizka 6 Dec 2021, 11:29
google
google

RIAU24.COM -  Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus dicemooh oleh seorang pendeta tua Kristen Ortodoks Yunani. Ketika hendak memasuki kediaman Uskup Agung Ortodoks di Athena. Pendeta itu pun kemudian dibawa pergi oleh polisi.

Video menunjukkan pendeta itu, yang mengenakan jubah dan topi hitam serta memiliki janggut putih panjang, meneriakkan kata-kata dalam bahasa Yunani di luar gedung.

"Paus, Anda sesat!" katanya sebelum polisi menggiringnya pergi seperti dilansir dari Reuters, Minggu (5/12).

Saksi mata mengatakan pendeta itu berteriak cukup keras agar paus mendengar keributan itu. Pria itu tampaknya jatuh saat dibawa pergi dan diangkat oleh polisi.

Diketahui, Paus Fransiskus tiba di Yunani pada hari Sabtu untuk kunjungan tiga hari yang diharapkan umat Katolik Yunani akan membawa gereja-gereja Timur dan Barat lebih dekat.

Insiden ini menjadi sebuah pengingat akan ketidakpercayaan yang masih ada di antara dua gereja yang terpecah. Kekristenan terpecah menjadi Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur pada tahun 1054 dalam apa yang disebut sebagai Skisma Besar, dan selama berabad-abad hubungan itu menjadi hubungan yang berbatu.

Dalam pidatonya kepada Uskup Agung, Beatitude Ieronymos II, Paus Fransiskus meminta maaf atas nama Gereja Katolik Roma atas perannya dalam kesalahan sejarah yang menyebabkan perpecahan.

"Tragisnya, di kemudian hari kami terpisah. Kekhawatiran duniawi meracuni kami, rerumputan kecurigaan meningkatkan jarak kami dan kami berhenti memelihara persekutuan. Saya merasa perlu untuk meminta lagi pengampunan Tuhan dan saudara-saudari kita atas kesalahan yang dilakukan oleh banyak umat Katolik," kata Paus Fransiskus kepada Ieronymos, yang dia temui selama perjalanan pertamanya ke Yunani pada 2016.

Paus Yohanes Paulus II pertama kali meminta maaf atas peran Katolik dalam perpisahan itu ketika ia mengunjungi Yunani pada 2001.

Umat Katolik dan Ortodoks telah terlibat dalam dialog yang bertujuan untuk reuni pada akhirnya selama beberapa dekade dan bekerja sama dalam banyak inisiatif sosial tetapi kedua belah pihak masih berjauhan secara teologis.

"Kami percaya Anda memiliki keberanian dan ketulusan untuk memeriksa kegagalan dan kelalaian ayah Anda. Di antara mereka yang ingin disebut saudara Kristen, bahasa terbaik adalah, dan akan selalu, kejujuran," kata Ieronymos kepada Francis.