Menu

Pengungsi Afghanistan Lakukan Aksi Jahit Mulut Sebagai Aksi Protes

Devi 14 Dec 2021, 16:08
Foto : Internet
Foto : Internet

RIAU24.COM - Hazara adalah sebuah kelompok minoritas yang dianiaya di Afghanistan, pergi pada tahun 2013 untuk melarikan diri dari rezim Taliban yang brutal dan telah menunggu untuk dimukimkan kembali secara permanen sejak itu. 

Dia mengatakan dia sedang mempertimbangkan untuk membakar dirinya sendiri sebagai langkah selanjutnya. “Jika UNHCR tidak mau membantu kami maka itu adalah pilihan terbaik. Daripada mati sedikit-sedikit setiap hari, lebih baik mati sekali,” ujarnya.

Demonstrasi di Pekanbaru adalah bagian dari serangkaian protes yang lebih luas oleh pengungsi Afghanistan di kota-kota di seluruh Indonesia dalam beberapa pekan terakhir, sebagai tanda meningkatnya keputusasaan di antara 13.000 atau lebih pengungsi dari tempat-tempat seperti Afghanistan, Somalia dan Myanmar, beberapa di antaranya telah limbo di Indonesia selama lebih dari satu dekade.

Dalam beberapa minggu terakhir telah terjadi demonstrasi di Pekanbaru, Makassar dan Jakarta, dengan para pengungsi turun ke jalan dengan membawa spanduk menuntut pemukiman kembali di negara ketiga dan mendirikan kamp sementara dan aksi duduk di luar kantor UNHCR.

Pada akhir November, pengungsi Afghanistan berusia 22 tahun, Ahmad Shah, membakar dirinya di kota Medan di Sumatera Utara untuk memprotes kurangnya status pemukiman kembali, setelah melakukan perjalanan ke Indonesia pada tahun 2016.

Seorang penjaga keamanan memadamkan api dengan alat pemadam api, tetapi Shah telah menderita luka bakar tingkat tiga.

Halaman: 12Lihat Semua