Menu

Gathering Ekosistem Desa dengan Perbankan, Kadiskopindag Kuansing Sampaikan Kendala Pengembangan UMKM

Replizar 12 Jan 2022, 19:05
Usai ghatering
Usai ghatering

RIAU24.COM -  Dalam upaya mendorong dan meningkatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kabupaten Kuantan Singing, terus berupaya mencari terobosan akan persoalan yang dihadapi oleh UMKM.

Sebab itu, dalam Gathering Ekosistem Desa Tahun 2022, yang dilaksanakan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Teluk Kuantan, tidak disia-siakan oleh Kadis Kopindag Kuansing, Azhar untuk memaparkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh UMKM, serta arah kebijakan pemerintah dalam memajukan UMKM.

Acara yang dipimpin langsung oleh Pimpinan Cabang BRI Teluk Kuantan, Fery Widodo juga dihadiri oleh seluruh pimpinan unit BRI, Ketua Forum Kepala Desa, Ketua Asosiasi Batik dan Plt Kadis Sosial Nafisman.

Dihadapan para petinggi BRI, Azhar menyampaikan persoalan yang dihadapi oleh UMKM, antara lain kontiniunitas produk, kuantitas produk, kualitas produk, teknologi, modal, kemasan, pemasaran.

"Jika persoalan ini, tidak dibantu secara bersama sama oleh beberapa pihak, sudah barang tentu akan menjadi hambatan percepatan majunya UMKM di Kuansing," ujarnya.

Terkait dengan permasalahan UMKM ini, katanya, yang paling dibutuhkan adalah suport dari pihak perbankan, terutama BRI yang menyangkut modal. Untuk itu diharapkan pihak perbankan mau membantu UMKM, dengan mensupport bantuan pinjaman modal, dengan persyaratan yang tidak terlalu rumit serta dengan bunga yang kecil.

Azhar juga menambahkan, ada beberapa UKM unggulan yang menjadi prioritas untuk dikembangkan, antara lain Batik, Tenun, Sepatu dan Pandai Besi, yang memiliki peluang sangat besar untuk maju dan berkembang.

"Kita memiliki perkebunan sawit yang sangat luas, dikelola oleh beberapa perusahaan dan KUD. Namun selama ini kebutuhan peralatan sawit seperti Dodos dan Gred, dibeli dari hasil produksi buatan Medan dan Malaysia," ujarnya.

Kedepannya dia sangat berharap, agar pihak perusahaan maupun KUD yang mengelola sawit, bisa membeli peralatan hasil produksi pandai besi Kuansing."Kita harus meningkatkan kualitas produksi pandai besi, serta bantuan modal dari perbankan," katanya.

"Penjajakan kerjasama dengan beberapa KUD dan perusahaan, sudah dilakukan komunikasi dalam pengadaan peralatan seperti dodos dan Gred," ujar Azhar mantan Kadis Pasar Kebersihan dan Pertamanan dan Kadis Perpustakaan dan Kearsipan tersebut. 

Menanggapi hal ini, Pimpinan BRI Cabang Teluk Kuantan, Fery Widodo berjanji akan mensuport UMKM, dengan program BRI berupa KUR Super Mikro dengan besar pinjaman Rp 5 juta sampai Rp 10 juta. (Zar)***