Menu

Kasus Tragis Zhou Peng Menunjukkan Penolakan Luar Biasa Negara China Terhadap Kaum LGBT

Devi 14 Jan 2022, 11:12
Foto : WorldofBuzz
Foto : WorldofBuzz

RIAU24.COM -  Kematian seorang fotografer China berusia 26 tahun pada akhir November 2021 yang mengakhiri hidupnya sendiri telah menyalakan kembali perdebatan tentang kesehatan mental dan implikasi intimidasi dari dorongan China untuk anak laki-laki yang menjadi maskulin, dimana kerap dipanggil banci.

Ketika dia meninggal, Zhou Peng, seorang selebritas media sosial meninggalkan catatan bunuh diri lebih dari 5.000 kata di akun Weibo-nya sebelum melompat ke laut di provinsi Zhejiang di Cina timur.

"Ini akan menjadi yang terakhir kalinya saya menunjukkan diri pada publik" tulisnya, sebelum menggambarkan dirinya sebagai anak baik yang sopan. Dia menggambarkan intimidasi yang dia alami di sekolah karena penampilan fisiknya dan merujuk pada "pelecehan verbal, marginalisasi, dan ancaman".

"Anak laki-laki seharusnya nakal, berkelahi, dan bersumpah, dan anak laki-laki yang terlalu pendiam dan sopan adalah banci," tulisnya. "Aku dipanggil 'banci' di sekolah. Aku mungkin terlihat seperti perempuan ketika aku masih muda, tapi aku berpakaian 'biasa' dan tidak berusaha meniru perempuan."

Terlepas dari katalog panjang pelecehan dan intimidasi yang dia gambarkan, Zhou mengatakan: "Kematian saya tidak ada hubungannya dengan siapa pun."

Beberapa hari kemudian, pada awal Desember, polisi melaporkan bahwa mereka telah menemukan mayatnya.

Halaman: 12Lihat Semua