Menu

Bikin Merinding! Lab Ini Simpan 200 Mayat dan Kepala Manusia, Janji Bisa Dihidupkan Kembali di Masa Depan

Amerita 27 Jan 2022, 09:26
tabung untuk menyimpan mayat manusia
tabung untuk menyimpan mayat manusia

RIAU24.COM - Sebuah laboratorium menyimpan tubuh dan kepala 200 orang dengan harapan bisa dihidupkan kembali di masa depan.
zxc1 
Perusahaan bernama Alcor Life Extension Foundation menawarkan harapan di mana ilmu pengetahuan dan teknologi akan maju ke tahap orang yang meninggal dapat dihidupkan kembali. 

Perusahaan ini berlokasi di Scottsdale Arizona, di mana mayat akan disimpan pada suhu beku selama beberapa dekade atau bahkan berabad-abad. 

Alcor akan membekukan seluruh tubuh dengan biaya $200.000 (Rp3 M) atau jika hanya kepala dan otaknya seharga $80.000 (Rp1 M). Proses ini disebut cryonics.

zxc2 
Dalam prosedur ini, tubuh akan dibungkus dalam es dan dibekukan, lalu darah diganti dengan larutan krioprotektan untuk menghentikan pembentukan kristal es. 

Didirikan oleh Linda dan Fred Chamberlain pada 1972 setelah keduanya bertemu di konferensi cryonics pada awal 1970. 

Saat itu Linda masih kuliah sementara Fred bekerja sebagai insinyur NASA. 

“Tujuan kami adalah untuk memulai sebuah organisasi yang dapat menyelamatkan nyawa orang dan memberi mereka kesempatan untuk dipulihkan kesehatan dan fungsinya,” kata Linda Chamberlain.

Agar proses cryonics berhasil, para peneliti menekankan prosedur dimulai 60 detik setelah jantung berhenti berdetak. 

Salah satu jenazah yang disimpan Alcor adalah bayi bernama Einz, yang meninggal akibat kanker otak pada 2015, tepat sebelum ulang tahunnya yang ketiga. 

Einz sudah menjalani 10 operasi, 12 putaran kemo dan 20 putaran radiasi, namun tidak biaa mengalahkan kankernya.  

Menyadari tidak ada harapan untuk menyembuhkan putrinya, ayah Einz, Sahatorn, mulai meneliti cryonics, meyakinkan istrinya bahwa prosedur ini dapat menawarkan kehidupan baru bagi putri mereka di masa depan. 

“Saya menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mencoba membujuk istri saya sebelum dia akhirnya setuju,” kata Sahatorn.