Menu

Beginilah Adab dan Tata Cara Makan yang Diajarkan Rasulullah

Amerita 7 Feb 2022, 09:26
ilustrasi
ilustrasi

RIAU24.COM - Islam adalah agama yang sempurna, mengajarkan umatnya mulai dari cara beribadah, bermasyarakat, hingga adab menjalani kehidupan sehari-hari.
zxc1
Salah satu bentuk adab yang diajarkan Islam melalui Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah tata cara makan. Mulai dari apa yang boleh dimakan hingga posisi duduk saat makan semua sudah diajarkan.

1. Mengonsumsi makanan halal

Halal dalam bahasa Arab dijelaskan sebagai sesuatu yang baik, dibolehkan, dan sesuai hukum. Bagi umat muslim, makanan yang halal adalah yang didapat dan diolah sesuai dengan syariat Islam.

Hai manusia, makanlah dari apa yang ada di bumi yang halal dan baik dan janganlah kamu mengikuti jejak setan. Sesungguhnya dia adalah musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah, 2: 168).
zxc2
Larangan untuk mengonsumsi makanan haram disebutkan dalam Surah Al-Maidah yang berbunyi, “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah.” (QS. Al-Maa’idah: 3).

2. Cara menghidangkan makanan

Melansir dari orami.co.id, dalam Islam, dianjurkan untuk menghidangkan makanan di atas sufrah (alas untuk meletakkan makanan).

Biasanya, sufrah digelar di atas lantai dan tidak diletakkan di atas meja makan, sebagaimana hadits dari Anas Radhiyallahu anhu, beliau berkata:

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah makan di atas meja makan dan tidak pula di atas sukurrujah,” (HR. Al-Bukhari).

3. Mengucapkan basmalah

Kita diperintahkan untuk selalu mengucap nama Allah sebelum melakukan sesuatu, termasuk makan.

Umar bin Abi Salama berkata: “Saya berada di bawah asuhan Rasulullah (saw), dan ketika tangan saya digunakan untuk berkeliaran di piring dia berkata kepada saya.

Nak, sebutkan nama Allah, dan makan dengan tangan kananmu dan makanlah dari apa yang dekat denganmuDan begitulah aku makan sejak itu.” (Hadits Muslim).

4. Posisi duduk saat makan

Sebelum mulai makan, duduklah dalam posisi tawadhu, yakni duduk di atas kedua lutut atau di atas punggung kaki.

Hal ini sebagaimana posisi duduk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam, Beliau bersabda:

Aku tidak pernah makan sambil bersandar, aku hanyalah seorang hamba, aku makan sebagaimana layaknya seorang hamba dan aku pun duduk sebagaimana layaknya seorang hamba.” (HR. Al-Bukhari no. 5399)