Menu

Tips Mudah Melunakkan Hati Orang yang Sombong

Amerita 8 Feb 2022, 11:30
ilustrasi/net
ilustrasi/net

RIAU24.COM - Sikap kerasnya hati yang mengarah kepada sikap sombong juga dijelaskan Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam dalam sebuah hadist riwayat Imam Muslim, yang berbunyi:
zxc1
Rasulullah bersabda (yang artinya); “Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia(H.R. Muslim).

Sifat keras hati yang dialami seseorang biasanya mengarah pada sikap sukar meminta maaf dan mengakui kesalahannya, dengan alasan yang bermacam macam.
zxc2

Ada banyak amalan untuk melunakkan hati yang keras. Ini sesuai dengan firman Allah yang terkandung dalam Al Quran Surat Ali Imron ayat 159.

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. (QS. Ali Imron: 159).

1. Membaca Al-Quran 

Membaca Al Quran dapat melembutkan hati, karena dengan membaca ayat suci Al Quran, hati akan bergetar dan mendapat petunjuk dari Allah.

Maka celakalah mereka yang hatinya telah membatu untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” (QS az-Zumar: 22).

2. Berdzikir

Anjuran untuk banyak berzikir agar hati menjadi lembut tertuang dalam hadist At Tirmidzi yang diriwayatkan Ibnu Umar dan surah Al Ahzab ayat 41.

Jangan menikmati pembicaraan berlebihan kecuali ketika mengingat Allah. Pembicaraan berlebihan tanpa peringatan Allah mengeraskan hati, dan mereka yang paling jauh dari Allah adalah mereka yang hatinya keras.” (At-Tirmidzi).

Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya.(QS. Al-Ahzab: 41).

3. Sedekah dan menyantuni anak yatim

Suatu hari seorang laki-laki datang mengadu kepada Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam tentang hatinya yang keras (qaswatul qalb). Nabi menjawab, yang artinya:

Jika kamu ingin melunakkan hatimu maka berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim.” (HR al-Hakim dalam al-Mustadrak).