Menu

Pria Turki Ini Dites Positif Covid-19 Selama 14 Bulan Berturut-turut, Dites 78 Kali

Devi 15 Feb 2022, 16:25
Foto : Internet
Foto : Internet

RIAU24.COM -  Sementara sebagian besar dari kita takut terinfeksi oleh Covid bahkan sekali, seorang pria di Turki mengalami nasib sial yang mengerikan terinfeksi oleh COVID-19 selama 14 bulan berturut-turut. Pria berusia 56 tahun, yang diidentifikasi sebagai Muzaffer Kayasan, telah dites positif mengidap penyakit mematikan 78 kali sejak 2020 dan sekarang memegang rekor periode infeksi terlama untuk setiap pasien COVID-19 di Turki, menurut negara Turki- menjalankan Anadolu Agency.

Pria itu, yang telah menderita yang tak terbayangkan, telah dikurung di rumah dan rumah sakitnya selama 14 bulan dan sekarang mencari jalan keluar dari situasinya. Dia menghabiskan sembilan bulan di rumah sakit dan lima bulan lagi di rumah dalam isolasi diri. Satu-satunya cara dia bisa melihat cucunya adalah melalui jendela dan di FaceTime.

“Saya tidak punya masalah di sini selain tidak bisa menyentuh orang yang saya cintai. Ini sangat sulit,” katanya.

Khususnya, Kayasan, seorang pasien leukemia, pertama kali didiagnosis dengan COVID-19 pada November 2020 dan dirawat di rumah sakit. Karena dia sudah menderita leukemia, Kayasan mengira dia tidak akan selamat dari virus corona. 

Tetapi dia dipulangkan dari rumah sakit setelah menjalani perawatan singkat setelah itu dia kembali ke rumahnya menunggu pemulihan penuh dalam isolasi diri. Setelah fase isolasi diri berakhir, dari 78 tes yang dia lakukan menunjukkan Kayasan masih positif COVID-19. 14 bulan kemudian, dia masih hidup dan melawan penyakit mengerikan itu.

Dokter mengatakan situasi Kayasan mungkin karena sistem kekebalan yang melemah dari kanker. Kayasan mengatakan dia bertahan hidup dengan obat yang dia resepkan untuk menjaga sistem kekebalannya. Pasien virus corona dengan imunosupresi berisiko mengalami infeksi berkepanjangan dengan sindrom pernafasan akut yang parah, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan tahun lalu di New England Journal of Medicine.

Halaman: Lihat Semua