Menu

Ketika Arief Poyuono Sebut Cak Imin dan Zulhas Ketum Ngawur

Azhar 27 Feb 2022, 07:20
Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar . Sumber: Internet
Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar . Sumber: Internet

RIAU24.COM -  Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengomentari permintaan Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar yang kompak ingin menunda pemilu 2024 dengan dalil ekonomi.

Dia mengaku tak sependapat dan menyebut aksi kedua ketum itu dengan sebutan ngawur dikutip dari rmol.id, Sabtu, 26 Februari 2022.

"Nah jadi omongan Ketum PAN maupun Ketum PKB sepertinya ngawur tanpa kajian yang mendalam meminta Pemilu ditunda," ujarnya.

Padahal, dengan adanya pemilu pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat.

Dia berkaca dari data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait dampak pemilu yakni meningkatkan Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (PK-LNPRT).

"BPS mencatat LNPRT tumbuh 16,93 persen pada kuartal I-2019. Padahal pada kuartal I-2018 lalu, pertumbuhan LNPRT hanya 8,10 persen saja. Sementara pada kuartal I-2017, LNPRT hanya tumbuh 8,08 persen," ujarnya.

Kenaikan akibat adanya berbagai aktivitas kampanye Pemilu 2019.

Baik kampanye Pilpres, pemilihan legislatif seperti penyebaran alat peraga kampanye serta debat calon presiden dan wakil presiden.

Alhasil, kenaikan LNPRT saat digelar pemilu berdampak pada pembukaan lapangan kerja baru.

"Jadi jika pemilu digelar tahun 2024 justru akan banyak menyerap tenaga kerja yang selama ini banyak jadi pengangguran akibat dampak Covid-19 akibat pelemahan pertumbuhan ekonomi," jelasnya.