Menu

5 Kuliner Lokal yang Menyertakan Darah Hewan di Dalamnya, Pernah Coba?

Rizka 2 Mar 2022, 08:51
google
google

RIAU24.COM Saren atau darah hewan sering dijumpai dalam kulier Nusantara. Meski penikmatnya tidaklah banyak, makanan atau kuliner berbahan saren tetaplah ada di Indonesia. 

Kira-kira kamu sudah tahu belum, kuliner apa saja di Indonesia yang dibuat atau menyertahan darah hewan di dalamnya?

1. Oseng saren

Saren adalah sebutan daerah yang dibekukan dalam bahasa Jawa. Penikmat saren yang bermukim di wilayah Jawa umumnya senang mengolah saren menjadi oseng saren yang bercita rasa gurih dan pedas. Saat matang, oseng saren biasanya dijadikan sebagai lauk makan nasi.

2. Sate saren

Sate saren mudah sekali dijumpai ketika kamu mengunjungi angkringan di Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Dimana, pada etalase makanan terdapat nampan yang berisikan khusus aneka ragam sate. Di situ, biasanya terdapat sate saren.

Sate saren sendiri tidak berbumbu kacang. Banyak membui sate saren dengan bumbu bacem, baru kemudian dibakar di atas bara api.

3. Kari bihun medan

Kari bihun medan mempunyai isian di dalamnya terdiri dari daging ayam, bihun dan kentang. Kuliner akulturasi budaya Tiongkok ini terkadang menambahkan isian berupa potongan darah beku jika sang pembeli menginginkannya.

4. Ayam gota

Meski kini banyak yang tak menyertakannya, resep asli dari ayam gota sebenarnya menggunakan darah. Karena bahan utamanya ialah ayam, darah untuk olahan ini pun bisa berasal dari darah ayam. Ayam gota kemudian dimasak dengan dibiarkan hingga bumbu tersebut meresap serta mengering dengan sendirinya.

5. Lawar merah

Lawar merah semacam urap khas Bali yang terbuat dari kacang panjang, nangka muda, kelapa parut, dan daging (bisa daging ayam, sapi atau babi). Setelah semua bahan disatukan bersama bumbu, diberi tambahan darah. Itulah sebab, kenapa kuliner ini dinamakan lawar merah.

Banyak orang meyakini jika mengonsumsi darah hewan mampu memulihkan stamina, sebab itu penikmatnya tak ragu untuk mengonsumsi darah hewan. Meski terdapat pro dan konra, keberadaan lima kuliner lokal tersebut masih ada hingga sekarang.