Menu

Jabal Tsur, Tempat Persembunyian Rasulullah saat Dikejar Kaum Kafir Quraisy

Rizka 7 Mar 2022, 08:26
google
google

RIAU24.COM Jabal Tsur adalah tempat persembunyian Nabi Muhammad dari kejaran orang-orang kafir ketika hendak hijra ke Madinah. Jamaah haji berdoa usai melaksanakan shalat di Puncak Jabal Tsur. 

Puncak Jabal Tsur menandai awal dari perjalanan Nabi Muhammad dan temannya Abu Bakar Al-Sadeeq dari Mekah ke Madinah.

Jabal Tsur merupakan bukit yang terletak sekitar 3 km dari Kota Makkah. Disebut Tsur karena dinisbatkan ke Tsur bin Abdi Manaf. Bukit ini digunakan Rasulullah SAW untuk bersembunyi selama tiga hari tiga malam dari kejaran orang-orang kafir ketika hendak Hijrah ke Madinah.

Saat itu dikisahkan, orang-orang Quraisy yang mencari Nabi tidak melihat beliau bersama Abu Bakar yang bersembunyi di salah satu gua di Jabal Tsur tersebut.

Peristiwa itu diabadikan dalam Alquran, "Ketika orang-orang kafir (Musyrikin Makkah) mengeluarkannya (dari Makkah) sedang dia salah seorang satu dinantara dua orang ketika keduanya berada di dalam. Di waktu dia berkata pada temannya, "Janganlah kamu berduka cita sesungguhnya Allah beserta kita.” (QS At-taubah : 40).

Allah SWT menyelamatkan Nabi-Nya dengan memerintahkan laba-laba untuk membuat sarang di pintu gua tersebut. Demikian juga burung merpati yang sedang bertelur, supaya mereka mengira bahwa gunung itu tidak mungkin dimasuki seesorang. Akhirnya, kaum Kafir Quraisy yang memburu Nabi pulang dengan tangan hampa, dan Nabi beserta Abu Bakar melanjutkan perjalanan hijrahnya Madinah.

Untuk mendaki gunung ini sampai puncaknya akan memerlukan waktu sekitar satu jam dengan jalan yang sulit dan berbatu. Gua ini mempunyai dua pintu masuk, keduanya tertulis nama Gua tsur. Akan tetapi yang kedua itulah yang lebih benar, karena tempat masuk itu di dalamnya hanya satu arah.

Gua ini sangat sempit. Di dalamnya hanya dapat di tempati untuk tiga orang. Di bawah gua itu terdapat terdapat batu besar berbentuk kubah yang dapat dipakai untuk berteduh oleh sekitar 30 orang. Sebagian ahli sejarah memberi nama sebagai Qubah Jibril AS.