Menu

Bersumpah Akan Terus Lanjtkan Invansinya, Putin Minta Ukraina Menyerah

Rizka 7 Mar 2022, 08:48
google
google

RIAU24.COM -  Serangan Rusia ke Ukraina tak menunjukkan tanda-tanda mereda hingga Senin (7/3). Meski sudah ada kesepakatan gencatan senjata di dua kota, gempuran Rusia di Ukraina malah makin menggebu.

Presiden Rusia Vladimir Putin bersumpah untuk melanjutkan invasinya kecuali Ukraina memutuskan untuk menyerah. Hingga saat ini upaya dialog telah dilakukan dengan mediasi beberapa pihak. Hanya saja pasukan Rusia tetap bertahan melakukan serangan di beberapa wilayah Ukraina.

Dalam panggilan telepon dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan, Putin mengatakan kepada Erdogan bahwa siap untuk berdialog untuk mengakhiri pertempuran. Hanya saja, menurut Kremlin, setiap upaya untuk menarik pembicaraan akan gagal.

Kremlin menyatakan, penangguhan operasi khusus Moskow hanya mungkin dilakukan jika Kiev menghentikan operasi militer dan melaksanakan tuntutan yang sudah diajukan. Rusia pun sebelumnya mengatakan tidak memiliki rencana untuk menduduki Ukraina.

Media Rusia mengatakan Putin juga berbicara melalui telepon selama hampir dua jam dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Macron mengatakan kepada Putin bahwa khawatir tentang kemungkinan serangan amfibi di kota pelabuhan bersejarah Ukraina, Odessa.

Invasi Rusia ke Ukraina pun menghadapi protes anti-perang di seluruh dunia termasuk di Rusia sendiri. Menurut kelompok pemantau independen, polisi menahan lebih dari 4.600 orang, tetapi Kementerian Dalam Negeri mengatakan 3.500 demonstran telah ditahan, termasuk 1.700 orang di Moskow dan 750 di St Petersburg.

Halaman: 12Lihat Semua