Warganet Ragukan Big Data soal Penundaan Capres 2024 yang Disebut Luhut: Itu Rakyat dari Partai dan Keluargamu Mungkin

Rizka
Minggu, 13 Maret 2022 | 13:46 WIB
Google R24/riz Google

RIAU24.COM -  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim punya big data berisi 110 juta pengguna media sosial yang punya aspirasi tunda pemilu 2024.

Luhut menuturkan, dari big data tersebut masyarakat kelas menengah ke bawah menginginkan tidak ingin adanya kegaduhan politik di Indonesia akibat Pemilu 2024.

Bahkan masyarakat takut adanya pembelahan, seperti di Pilpres 2019 lalu yang muncul ‘kecebong’ dan ‘kampret’.

Baca juga: Bantah Pernyataan Ketum PAN Soal Kenaikan Elektabilitas Prabowo, Jokowi: Bukan Karena Saya

Bahkan Luhut mengungkapkan dari big data tersebut masyarakat juga tidak ingin Indonesia dalam keadaan susah akibat pandemi Covid-19, namun malah menghaburkan uang demi penyelenggaran Pemilu 2024. Pasalnya menurut Luhut, Pemilu dan Pilkada serentak 2024 bisa menghabiskan anggaran negara sebesar Rp 110 triliun.

Karena itu, Luhut megatakan seharusnya partai-partai politik bisa menangkap aspirasi dari masyakat mengenai keenganan Pemilu 2024 itu diselenggarakan.

Lantas pernyataan Luhut ini mendapat komentar negatif dari netizen. Terlihat dari kolom komentar di unggahan akun Instagram @fakta.indo, mereka meragukan big data tersebut.

Baca juga: Usai Bongkar Transaksi Janggal Kemenkeu, Kini Mahfud MD Beberkan Dugaan Kapal TKI Sengaja Ditenggelamkan

“Rakyat dari partaimu dan keluargamu sendiri mungkin,” ungkap @daeng_s***

“Apakah pak luhut punya rakyat sendiri?,” ungkap @nzras***

“Gw aja kaga pernah ditanyain. Bahkan ama bapak gua sendiri,” ungkap @vincent.alvi***


Informasi Anda Genggam


Loading...