Menu

Pasaran Narkoba Lebih Mahal Ketimbang Negara Malaysia, Bayangkan 5-10 Kapal Masuk Dalam Sehari ke Indonesia

Dahari 23 Mar 2022, 14:07
Penangkapan Narkoba oleh tim gabungan Polres Bengkalis
Penangkapan Narkoba oleh tim gabungan Polres Bengkalis

RIAU24.COM -BENGKALIS - Kabupaten Bengkalis khususnya di pulau Bengkalis dan sekitarnya merupakan pintu masuk narkotika berasal dari Negara Jiran Malaysia.

Apalagi, Kabupaten Bengkalis memang wilayah Negara Indonesia yang berbatasan langsung dengan laut selat melaka.

Bayangkan saja, ditahun 2022 ini, tim gabungan Kepolisian Polres Bengkalis, Polda Riau dan BC Bengkalis berhasil mengungkap ratusan kilogram sabu. Seperti yang baru baru ini sebanyak 56 bungkus atau 56 lebih kilogram di desa Bantan Air, kecamatan Bantan, kabupaten Bengkalis, Riau.

Kasat Narkoba Polres Bengkalis IPTU Toni Armando menyampaikan bahwa, persoalan Narkoba yang masuk ke pulau Bengkalis menurutnya sangat mengerikan.

Sebab informasi yang diperoleh dari pihak kepolisian Malaysia, setiap harinya ada sekitar 5 -10 kapal yang masuk ke Indonesia membawa narkoba.

"Memang ngeri narkoba yang masuk ke Indonesia melalui pulau Bengkalis, Rupat dan Sumatera. Info dari Kepolisian Malaysia ada sekitar 5-10 kapal membawa narkoba," ungkap Iptu Toni Armando Kasat Narkoba Polres Bengkalis, Rabu 23 Maret 2022.

Dan pihak Malaysia, kata Toni Armando lagi bahwa untuk harga sabu di Indonesia sangatlah mahal, sehingga pasaran lebih mengarah ke negara indonesia dibandingkan di Malaysia.

Terkait hal ini, Kasat Toni mengaku akan lebih meningkatkan pengawasan di laut dan darat dengan berkoordinasi secara berkelanjutan dengan Sat Polair, Bea dan Cukai dan Polda Riau. 

"Diharapkan dengan cara seperti itu, akan lebih mengurangi masuknya narkoba ke Indonesia dari luar negeri,"ucapnya lagi.

"Kita harus lebih waspada soal narkoba ini. Karena harga narkoba di Indonesia sangat mahal dibandingkan harga di luar negeri. Artinya, Indonesia menjadi sasaran empuk bagi mafia narkoba yang membawa masuk barang haram untuk merusak bangsa tersebut," sambung Toni Armando.