Menu

PHR WK Rokan Terima Penghargaan dari Pemkab Bengkalis-Siak

Muhardi 4 Apr 2022, 10:22
Manager Corporate Affairs Asset North Rudi Arief (kedua dari kanan) ketika menerima trofi dan piagam penghargaan Bengkalis CSR Award 2022 dari Bupati Bengkalis Kasmarni di Balai Kerapatan Srimahkota Bengkalis pada Senin (28/3).
Manager Corporate Affairs Asset North Rudi Arief (kedua dari kanan) ketika menerima trofi dan piagam penghargaan Bengkalis CSR Award 2022 dari Bupati Bengkalis Kasmarni di Balai Kerapatan Srimahkota Bengkalis pada Senin (28/3).

RIAU24.COM - Komitmen dan kontribusi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan terhadap perkembangan wilayah sekitar operasinya mendapatkan pengakuan dari pemerintah kabupaten/ kota di Riau. Dalam sepekan terakhir, PHR WK Rokan memperoleh empat penghargaan untuk kategori yang berbeda dari Pemkab Bengkalis dan Siak. 

”Penghargaan ini cermin kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah dan PHR WK Rokan untuk bersama-sama memajukan daerah maupun masyarakat kita. Hal ini sekaligus menjadi pelecut semangat kami agar terus meningkatkan peran dan kontribusi PHR WK Rokan di Riau melalui program-program kemasyarakatan yang tepat dan berkualitas,” kata Sukamto Tamrin selaku VP Corporate Affairs PHR WK Rokan. Dia mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bengkalis dan Siak atas penghargaan yang diberikan.

Dari Pemkab Bengkalis, PHR WK Rokan mendapatkan tiga penghargaan masing-masing untuk kategori Pemberdayaan Masyarakat; Penguatan Lembaga Kemasyarakatan; dan Pelestarian Lingkungan Hidup. Dengan ketiga penghargaan itu, PHR WK Rokan ditahbiskan sebagai Peringkat Terbaik II dalam acara Bengkalis CSR Award 2022. Penganugerahan diberikan langsung oleh Bupati Kasmarni kepada perwakilan manajemen PHR WK Rokan, yakni Manager Corporate Affairs Asset North Rudi Arief, dalam sebuah acara di Balai Kerapatan Srimahkota Bengkalis pada Senin (28/3).  

Sedangkan dari Pemkab Siak, PHR WK Rokan menerima penghargaan kategori Perusahaan Peduli Stunting. Bupati Siak Alfedri menyerahkan langsung penghargaan itu kepada perwakilan perusahaan, yakni Sr. Expert Corporate Affairs Suyanto, dalam sebuah acara di Kantor Bupati Siak pada Kamis (31/3). ”Keterlibatan semua pihak, termasuk pihak perusahaan, dalam pencegahan stunting tentu sangat diharapkan. Alhamdulillah dari pihak badan usaha, PHR ikut berkontribusi melalui dukungan untuk pelaksanaan program, bekerja sama dengan dinas terkait di Pemkab Siak,” ungkap Bupati Alfedri.

PHR WK Rokan menjalankan program-program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di seluruh tujuh kabupaten/ kota di sekitar wilayah operasinya di Riau. Fokus utamanya adalah bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, lingkungan hidup, dan bantuan pasca bencana. PHR WK Rokan menerapkan pendekatan pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk mendorong kemandirian masyarakat yang berkelanjutan.


Sr. Expert Corporate Affairs PHR WK Rokan Suyanto (kedua dari kanan) ketika menerima piagam penghargaan dari Pemkab Siak di Kantor Bupati Siak pada Kamis (31/3).

Program-program yang disusun itu diselaraskan dengan komitmen Pertamina untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan Environmental, Social and Corporate Governance (ESGs). Selain itu, PHR WK Rokan mengadopsi konsep pentahelix atau multipihak di mana melibatkan unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media. Program TJSL juga diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Nasional (RPJMD/ RPJMN); Pemprov Riau dan tujuan pembangunan berkelanjutan yang tujuan akhirnya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah operasi PHR.

Di bidang Pendidikan, PHR WK Rokan menjalin kemitraan dengan delapan perguruan tinggi di Riau guna mendukung program pemerintah Menara Vokasi dan meningkatkan kompetensi para pengajar-mahasiswa. Selain itu, PHR WK Rokan menggulirkan program Inkubator Karier bagi para mahasiswa Sakai di Kabupaten Bengkalis dan Siak, sebagai nilai tambah dari program beasiswa yang mereka terima dari PHR. 

Program strategis lainnya adalah di bidang Kesehatan. Yakni, Program Pencegahan Stunting melalui aktivasi posyandu di dua desa di Kabupaten Bengkalis dan Siak dengan menjangkau lebih dari 600 ibu hamil dan balita.

Selanjutnya di bidang Pemberdayaan Ekonomi, PHR WK Rokan menitikberatkan pada pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Riau untuk beradaptasi menuju ekonomi digital. Anak perusahaan PT Pertamina ini membantu UMKM di Riau bergerak dari pemasaran tradisional menuju pemasaran digital (digital marketing).

Salah satu lokusnya adalah Gerai Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif Melayu Riau yang berlokasi di Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau di Pekanbaru. Di lokasi yang lain, PHR WK Rokan membina Desa Wisata Kampung Patin yang berlokasi di Desa Koto Mesjid, Kabupaten Kampar, yang telah berhasil meraih berbagai penghargaan tingkat nasional.

Pemberdayaan ekonomi untuk masyarakat adat tempatan Sakai dijalankan melalui program pertanian terpadu, salah satunya melalui pemberian bantuan sapi untuk beternak. Sementara itu, untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal, PHR WK Rokan menjalankan program pelatihan dan sertifikasi yang bertajuk Sinergi dalam Upaya Melanjutkan Harapan Masyarakat (Suluh) Riau.

Yang tak kalah menarik adalah bidang Lingkungan. PHR WK Rokan dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menjalankan sebuah program pelestarian lingkungan yang sekaligus mencakup aspek pemberdayaan ekonomi masyarakat. Setelah sukses menjalankan program Konservasi Lahan Gambut dengan metode pertanian tanpa membakar lahan, PHR WK Rokan-BRGM membantu masyarakat 10 desa di Kabupaten Rokan Hilir dan Siak untuk merambah pemasaran digital. 

Program unggulan lainnya adalah Program Bank Sampah dan Sistem Agroforestri. Program Bank Sampah berhasil direplikasi ke lebih dari 40 lokasi di berbagai kabupaten/ kota di Riau dan membina lebih dari 30 sekolah Adiwiyata. Sedangkan Program Agroforestri merupakan upaya pelestarian gajah dengan menanam tanaman yang tidak disukai gajah namun memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat. Langkah ini bertujuan meminimalisasi konflik antara manusia dan gajah.