Menu

Kota-kota di Seluruh Iran Diselimuti Lapisan Debu dan Polutan yang Tebal

Devi 10 Apr 2022, 20:19
Teheran adalah kota paling tercemar di dunia pada hari Jumat dengan indeks kualitas udara real-time rata-rata 'sangat tidak sehat' sebesar 236, menurut perusahaan pemantauan kualitas udara global IQAir [File: Majid Asgaripour/WANA via Reuters]
Teheran adalah kota paling tercemar di dunia pada hari Jumat dengan indeks kualitas udara real-time rata-rata 'sangat tidak sehat' sebesar 236, menurut perusahaan pemantauan kualitas udara global IQAir [File: Majid Asgaripour/WANA via Reuters]

RIAU24.COM -  Kota-kota di seluruh Iran, termasuk ibu kota, Teheran, telah diselimuti lapisan debu tebal dan polutan yang dikatakan terbawa oleh angin kencang dari barat.

Kualitas udara berbahaya dan jarak pandang sangat rendah sepanjang hari Jumat dan juga pada hari Sabtu di Teheran saat kabut putih dan abu-abu menyelimuti seluruh kota.

zxc1

Teheran adalah kota paling tercemar di dunia pada hari Jumat, dengan indeks kualitas udara real-time rata-rata "sangat tidak sehat" sebesar 236, menurut perusahaan pemantauan kualitas udara global IQAir.

Indeks perusahaan Swiss menunjukkan "tidak sehat" 183 pada siang hari pada hari Sabtu, tetapi perkiraan lokal pada hari Jumat pada satu titik menunjukkan indeks lebih dari 500, level maksimum pada skala.

Pejabat kota mengatakan kendaraan tua, pabrik dan bahan bakar berkualitas rendah bukan penyebab utama kali ini karena badai dan angin kencang diperkirakan membawa debu terutama dari Irak, didorong oleh perubahan iklim, kekeringan dan penggurunan.

zxc2

Departemen Lingkungan Iran mengatakan pada hari Sabtu bahwa situasi polusi diperkirakan akan memburuk pada Sabtu malam karena lebih banyak gelombang debu didorong ke Iran, beberapa juga dari Suriah, Arab Saudi dan Yordania.

Dariush Golalizadeh, yang mengepalai kantor departemen udara dan iklim, mengatakan kepada situs berita Tasnim bahwa 26 provinsi di seluruh negeri telah menghadapi beberapa tingkat polusi yang disebabkan oleh debu yang terbawa selama dua hari.

“Diplomasi adalah cara utama untuk melawan fenomena ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa departemen tersebut telah menyerukan pertemuan dengan negara-negara tetangga tetapi sejauh ini telah ditolak.

Data pemerintah menunjukkan bahwa Teheran hanya menikmati dua hari udara "bersih" selama keseluruhan tahun kalender Iran yang berakhir pada 20 Maret.

Sebagian besar hari diklasifikasikan sebagai "dapat diterima" dan 111 hari dinyatakan tidak aman untuk kelompok rentan atau untuk semua warga negara.