Menu

Tragis, Tentara Rusia Diduga Lakukan Pemerkosaan dan Kekerasan Seksual Terhadap Wanita dan Anak-anak Ukraina

Devi 12 Apr 2022, 08:26
Ilustrasi rapat Dewan Keamanan PBB (Wikimedia Commons/UNSomalia)
Ilustrasi rapat Dewan Keamanan PBB (Wikimedia Commons/UNSomalia)

RIAU24.COM - Pejabat senior Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut pihaknya semakin banyak mendengar laporan, terkait pemerkosaan dan kekerasan seksual di Ukraina. Ini disampaikannya kepada Dewan Keamanan PBB pada Hari Senin, ketika sebuah kelompok hak asasi manusia Ukraina menuduh pasukan Rusia menggunakan pemerkosaan sebagai senjata perang.

Kateryna Cherepakha, presiden La Strada-Ukraina, mengatakan hotline darurat organisasinya telah menerima telepon yang menuduh tentara Rusia atas sembilan kasus pemerkosaan, yang melibatkan 12 wanita dan anak perempuan.

"Ini hanya puncak gunung es," katanya kepada dewan melalui video, seperti melansir Reuters 12 April.

"Kami tahu dan melihat, dan kami ingin Anda mendengar suara kami, bahwa kekerasan dan pemerkosaan sekarang digunakan sebagai senjata perang oleh penjajah Rusia di Ukraina," sambungnya.

Rusia diketahui telah berulang kali membantah menyerang warga sipil, seiring dengan invasi yang disebutnya sebagai operasi militer khusus di Ukraina dimulai pada 24 Februari.

Sementara itu, PBB mengatakan pekan lalu , pemantau hak asasi manusia PBB sedang berusaha untuk memverifikasi tuduhan kekerasan seksual oleh pasukan Rusia, termasuk pemerkosaan berkelompok dan pemerkosaan di depan anak-anak. Termasuk tuduhan kekerasan seksual yang dilakukan oleh pasukan Ukraina serta milisi pertahanan sipil.

Sambungan berita: zxc2
Halaman: 12Lihat Semua