Menu

Cerdas, Begini Cara Soekarno Paksa Pemimpin Komunis Cari Makam Imam Bukhari yang Telah Hilang Selama Ratusan Tahun

Rizka 18 Apr 2022, 08:44
google
google

RIAU24.COM -  Beberapa waktu lalu Kementerian Luar Negeri Rusia menerbitkan saran bepergian (travel warning) bagi warganya yang berencana mengunjungi Indonesia. Peringatan Moskow ini didasarkan pada meningkatnya risiko terorisme di Tanah Air.

Hubungan Indonesia dan Rusia kadang memang naik turun. Dulu pernah jadi sahabat dekat, lalu jauh.

Ada cerita unik soal Presiden Soekarno, Rusia dan para pemimpin Kremlin. Banyak sumber yang mengatakan, Soekarno lah yang menemukan makam perawi hadis terkenal Imam Bukhari.

Pada tahun 1961, pemimpin Uni Soviet Nikita Krushchev mengundang Soekarno datang ke Moskow. Nikita ingin ‘pamer’ ke Amerika bahwa Indonesia berada di pihaknya alias Blok Timur.

Siasat politik Soekarno pun bermain. Sebagai negara non-blok, ia tidak boleh salah mengambil keputusan.

“Tuan Kruschev, saya bersedia datang jika Anda berhasil menemukan makam Imam Bukhari, perawi hadis yang terkenal. Ia dimakamkan di Uzbekistan!,” kata Soekarno.

Tentu saja Nikita yang komunis tulen bingung. Namun pada akhirnya ia berhasil menemukan makam tersebut. Pihak Soviet juga merenovasi makam agar tidak berantakan. Soekarno pun menepati janjinya untuk datang ke Moskow.

Berkat siasat ini, pihak Amerika saat itu mengira kunjungan Soekarno hanya untuk ziarah. Selain itu, makam Imam Bukhari yang awalnya tidak terawatt dan tertutup ilalang, kini menjadi megah.

Di Uzbekistan, khususnya di kota Samarkand, nama Soekarno sangat terkenal. Walaupun tidak ada sumber sejarah resmi, masyarakat Samarkand sampai saat ini meyakini bahwa makam Imam Bukhari dibangun Uni Soviet atas jasa Soekarno.