Menu

Ternyata Begini Jalur Kuliah Menuju Kutub Utara dan Selatan Bumi

Devi 21 Apr 2022, 08:41
Foto: Kutub Selatan yang jarang terjamah manusia (Thinkstock)
Foto: Kutub Selatan yang jarang terjamah manusia (Thinkstock)

RIAU24.COM -  Tahukah Anda, Tasmania, di Australia, dan Norwegia ternyata punya keistimewaan karena menjadi pintu masuk ke Kutub Utara dan Selatan Bumi

Hal ini juga berdampak pada minat di bidang pendidikan pada kampus-kampus di daerah tersebut.

Imran Aryan Kamil dari University of Tasmania dan Genesia Wahyu Saputro dari Norwegian University of Science and Technology, berbagi pengalaman mereka saat live streaming Eureka! 'Puasa di ujung Bumi Utara & Selatan'.

"Tasmania itu gateway ke Antartika, Kutub Selatan. Banyak banget di University of Tasmania yang belajar marine biology atau south pole biology, karena memang para expert yang berpengalaman pergi ke Kutub Selatan itu kebanyakan dari sini dan memang dekat. Kalau mau ekspedisi, penulisan thesis dan sebagainya (terkait Kutub Selatan) itu lumayan terkenal," kata Imran.

Imran sendiri mengambil jurusan fisika di kampus tersebut dan menurutnya jurusan lain tidak seramai ilmu yang terkait dengan "Perkutuban Utara dan Selatan".

"Saya mempelajari fisika karena tertarik dengan astrofisika luar angkasa ingin suatu hari pengen ke luar angkasa," ujar Imran.

Dia juga bercerita, lulusan bidang sains di sana kebanyakan mengambil gelar master dulu baru bekerja, dan profesi yang digeluti didominasi oleh bidang-bidang yang terkait Antartika atau astronomi karena letak geografisnya.

"Kalau astronomi, di Tasmania itu polusi cahaya hampir tidak ada, bintang kelihatan banyak di malam hari. Di area perumahannya yang di tengah kota pun kelihatan banyak (bintang). Jadi kalau ada observatorium dan peneropongan di sini, bisa melihat banyak bintang. Yang minatnya di astronomi pekerjaannya kurang lebih di situ atau ke hal-hal terkait Antartika," urainya.

Sama seperti di Tasmania, di Norwegia yang merupakan gerbang ke Kutub Utara pun demikian. Menurut Genesia yang mengambil jurusan Project Management di Norwegian University of Science and Technology, bidang studi yang berkaitan dengan Kutub Utara ramai peminat.

"Di Norwegia itu gateway ke Kutub Utara, jadi kuliah-kuliah seperti marine biology, marine technology itu sangat diminati di kampus ini. Ada juga jurusan petroleum terkait perminyakan karena di sini juga ada tambang minyak, sebagai salah satu penghasil minyak yang cukup besar, menarik belajar ini," ujarnya.

Baik Imran dan Genesia menyebutkan, cara berkuliah di kampus mereka umumnya langsung diberi tugas bagaimana menyelesaikan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari, misalnya seperti dicontohkan Imran, bagaimana mengatasi permasalahan kabel internet yang putus.

"Kami diajari problem solving, kita diberi sebuah masalah lalu dikumpulkan dari berbagai bidang studi berbeda untuk brain storming. Beberapa waktu lalu internet di Tasmania itu down karena putus kabelnya. Lalu kita diberi masalah misalnya kabelnya harus setebal apa, materialnya apa, agar internet kita stabil dan tidak vulnerable," tutupnya.