Menu

Ada Cerita di Balik Status Quo Kompleks Masjid Al-Aqsa

Azhar 29 Apr 2022, 06:19
Penampakan Kompleks Masjid Al-Aqsa, Palestina dari udara. Sumber: Internet
Penampakan Kompleks Masjid Al-Aqsa, Palestina dari udara. Sumber: Internet

RIAU24.COM -  Kekerasan tak manusiawi yang dilakukan polisi Israel terhadap jemaah Palestina di Masjid Al-Aqsa akhir-akhir ini menjadi ujian tersendiri bagi status quo Al-Aqsa yang telah berjalan selama satu abad.

Palestina dan Yordania memastikan jika Israel telah melanggar aturan yang telah berlangsung sejak lama dengan mengizinkan orang Yahudi dalam jumlah besar mengunjungi Al-Aqsa didampingi polisi.

Padahal sejak 1967, ketika Israel merebut Yerusalem Timur dari Yordania, ditetapkan status quo atas Al-Aqsa.

Artinya, orang-orang Yahudi tidak boleh berdoa di kompleks Masjid Al-Aqsa dan hanya Muslim yang boleh beribadah di tempat suci ini.

Yahudi atau non-Muslim lainnya dizinkan masuk hanya untuk wisata atau kunjungan biasa.

Israel secara resmi mengakui peran khusus Yordania di tempat suci tersebut sebagaimana yang disepakati dalam perjanjian damai tahun 1994.

Meskipun seperti itu, Yordania tidak bisa mengendalikan pergerakan di dalam dan di sekitar Al-Aqsa. Alasannya karena Yerusalem Timur berada di bawah kendali Israel dan Yordania tidak memiliki pengaruh di lapangan.

Aktivitas warga Israel di dalam dan di sekitar kompleks masjid Al-Aqsa, termasuk sejumlah penggalian arkeologi dan kunjungan orang Yahudi memicu protes diplomatik dari Yordania, namun tak ada dampaknya.

Kondisi di lapangan saat ini membuat para ahli memperingatkan peran Yordania sebagai kustodian yang sudah mulai terkikis dan hanya merupakan simbolis belaka.