RIAU24.COM - Suku-suku ini tetap terasing karena ingin dibiarkan sendiri. Kemungkinan mereka menyadari seperti apa dunia luar, tetapi lebih memilih untuk tetap terpisah. 

Ketakutan akan hal yang tidak diketahui bisa menjadi salah satu alasan mengapa mereka memilih untuk hidup seperti ini. Bergaul dengan orang luar juga akan mengubah cara hidup mereka secara dramatis, sehingga mereka tampaknya menjauh agar tak terpengaruh.

Suku-suku rahasia ini memiliki hak atas tanah mereka dan penentuan nasib sendiri. 

1. Kawahiva, Brasil

Suku Kawahiva terpaksa memasuki gaya hidup nomaden karena deforestasi hutan hujan Amazon Brasil. Suku tetangga menyebut mereka “orang kepala merah” dan diperkirakan hanya tersisa sekitar 30 orang. Suku terasing ini hidup dari berburu dan meramu, dan mereka juga membangun tangga di pohon untuk mengumpulkan madu.

2. Awa, Brasil

Suku Awa juga menghadapi ancaman dari perambahan orang luar, dan dikenal sebagai “suku paling terancam punah di dunia.” Dengan total hanya sekitar 500 anggota, sekitar 100 suku Awá tinggal di hutan Amazon, yang meliputi perbatasan Brasil/Peru. National Geographic memposting bahwa suku kecil ini hidup dengan ancaman terus-menerus dari kebakaran hutan dan penebangan liar.

3. Mashco Piro, Peru
Mashco Piro tinggal di hutan Amazon Peru, dan merupakan salah satu dari sekitar 15 suku terpencil di negara itu. Pemerintah percaya bahwa Mashco Piro memiliki kurang dari 800 anggota. Mereka dikenal berburu dan mengumpulkan telur penyu, dan membuat panah dari ranting bambu. 

4. Lembah Javari (Vale Do Javari), Brasil
Vale do Javari adalah rumah bagi sekitar 20 suku rahasia yang terdiri dari sekitar 3.000 orang. Dari jumlah tersebut, diperkirakan sekitar 2.000 di antaranya “tidak terjamah” atau terisolasi. Informasi tentang suku-suku ini langka, tetapi bukti menunjukkan bahwa mereka berburu, menggunakan beberapa metode pertanian, menggunakan peralatan logam, dan berdagang untuk mendapatkan logam.

5. Suku Papua, Papua Barat, Nugini

Diperkirakan ada lebih dari 300 suku rahasia di lembah pegunungan terjal di Papua Barat. Beberapa mempertahankan kontak terbatas dengan dunia luar. Ada cerita konflik teritorial antara suku-suku, salah satu alasannya adalah bahwa beberapa etnis berbeda dari yang lain.

6. Dogon, Mali, Afrika Barat

Suku ini terdiri dari 400.000 anggota yang tinggal di Mali, Afrika Barat, di sekitar 700 desa kecil yang terletak di sepanjang tebing. Mereka telah berinteraksi dengan orang lain, menjual artefak kepada pengepul dan pupuk kepada pembeli. Telah dilaporkan bahwa kerusuhan baru-baru ini di suku-suku telah membuat pengunjung menjauh, dan panen yang buruk membuat Dogon lebih sulit untuk mempertahankan kehidupan.

7. Manusia Lumpur Asaro, Goroka, Papua Nugini

Ditemukan oleh orang luar sekitar 75 tahun yang lalu, anggota suku ini menutupi diri mereka dengan lumpur karena dua alasan: Pertama, mereka percaya bahwa itu membuat mereka terlihat seperti roh yang mereka sembah; dan kedua, terlihat cukup menakutkan bagi kelompok-kelompok adat daerah yang bersaing.