Menu

Jurassic World Dominion Bakal Rilis, Tahukah Kamu? Inilah Warna Dinosaurus yang Sebenarnya

Amastya 6 Jun 2022, 14:02
Ilustrasi Dinosaurus dalam film Jurassic World Dominion
Ilustrasi Dinosaurus dalam film Jurassic World Dominion

RIAU24.COM -  Film Jurassic World Dominion merupakan film fiksi ilmiah garapan Universal Picture yang akan segara tayang di bioskop Indonesia pada 8 Juni 2022 yang dilansir dari CGV Indonesia.

Penayangan film ini berbeda di setiap negara. Di Korea Selatan dan Mexico film Jurassic World Dominion sudah rilis pada 1 Juni yang lalu. Sedangkan di Amerika Serikat, negara tempat film ini diproduksi akan dirilis pada 10 Juni 2022.

Jurassic World Dominion merupakan film ketiga sekaligus penutup dari seri Jurassic Park yang berbicara tentang kehidupan Dinosaurus yang hidup berdampingan dengan manusia.

Selama ini kita mengetahui dari film bahwa dinosaurus hanya memiliki sisik berwarna abu-abu dan coklat yang menjemukan. Atau kita juga sering menemukan bahwa ada dinosaurus yang memiliki warna dan pola yang cerah.

Namun, penelitian terbaru ditemukan bahwa bentuk dan warna dinosaurus tidak sepenuhnya benar seperti yang biasanya kita lihat.

Salah satu ilmuwan yang bernama Jakob Vinther, seorang profesor di bidang makroevolusi di University of Bristol di Inggris melakukan penelitian dan mendapatkan pigmen warna (melanosom) dari fosil dinosaurus.

Dinosaurus pertama yang pernah dipelajari Vinther adalah hewan kecil mirip burung bernama Anchiornis. Berdasarkan melanosom, Vinther dan timnya menyimpulkan bahwa ia memiliki tubuh abu-abu, bulu sayap putih dengan bercak hitam di ujungnya dan mahkota merah seperti burung pelatuk.

Dinosaurus lain bernama Sinosauropteryx, dinosaurus pertama yang ditemukan dengan bulu, memiliki ekor bergaris dan topeng bandit, seperti rakun.

"Banyak kerabat dekat Velociraptor, jenis yang mengejar anak-anak di dapur di ‘Jurassic Park’? Sebenarnya makhluk itu tertutup bulu. Mereka benar-benar seperti burung, tidak seperti benda telanjang yang kita lihat di sana. Tapi lebih jauh lagi, sebagian besar kerabat yang kita lihat yang dekat dengannya, mereka berwarna-warni. Jadi mereka memiliki kilau metalik, seperti burung kolibri atau burung merak," kata Vinther.

Dinosaurus sering melakukan kamuflase dan hal itu memberi tahu para ilmuwan tentang habitat mereka.

Seperti Sinosauropteryx yang memiliki countershading tajam dan tinggi pada tubuh, hewan itu mungkin hidup di tempat terbuka. Countershading yang lebih bertahap dan rendah pada tubuh menunjukkan lingkungan hutan di mana cahaya lebih menyebar.

Kamuflase juga membedakan pemangsa dari mangsa. Dinosaurus lapis baja besar seperti Borealopelta markmitchelli sepertinya tidak memiliki pemangsa, tetapi countershadingnya menunjukkan sebaliknya.