Menu

Hati-hati! Singapura Umumkan Hadapi Gelombang Omicron Covid 19 Baru pada Bulan Juli atau Agustus

Amastya 8 Jun 2022, 14:19
Singapura akan hadapi gelombang baru Covid 19
Singapura akan hadapi gelombang baru Covid 19

RIAU24.COM -  Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung umumkan gelombang Omciron Covid 19 baru akan muncul pada bulan Juli atau Agustus karena antibodi yang mulai berkurang.

Hal itu dikatakan Ong Ye Kung pada saat kunjungan ke pusat olahraga dan komunitas yang akan datang di Bukit Canberra, hari Minggu 5 Juni lalu.

Ong mengatakan Kementerian Kesehatan telah mendeteksi beberapa kasus Covid 19 dari subvarian BA.4 dan BA.5 baru.

“Namun, varian tersebut belum mengambil alih subvarian BA.2,” kata Ong, merujuk pada variasi Omicron yang merupakan 99 persen dari infeksi Covid 19 lokal pada bulan April.

“Alasannya karena kami semua memiliki antibodi yang sangat tinggi, karena vaksinasi kami, karena gelombang Omicron kami baru-baru ini,” ujarnya.

“Jadi tidak akan terjadi apa-apa sampai berbulan-bulan kemudian, ketika antibodi kita mulai berkurang, maka anda bisa melihat BA.4 dan (BA.5) kemungkinan muncul Juli atau Agustus. Itu perkiraan kami,” lanjut Ong.

Dia menambahkan bahwa perkiraan garis waktu bukan karena upaya pemodelan yang rumit, tetapi fakta bahwa begitu wabah mereda, Singapura akan memperkirakan gelombang lain akan meningkat, empat hingga enam bulan kemudian.

“Dan gelombang yang paling dominan akan naik, dan pada saat itu saya pikir itu akan menjadi BA.4 atau BA.5,” kata Ong.

BA.4 dan BA.5 adalah dua subvarian Omikcon yang mendorong gelombang Covid 19 saat ini di Afrika Selatan. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa telah mengklasifikasikannya sebagai varian yang menjadi perhatian.

Singapura mendeteksi tiga kasus komunitas dengan dua subvarian pada Mei, dengan dua kasus terinfeksi varian BA.4 dan satu kasus lokal terinfeksi varian BA.5,” kata Depkes.

Ong menambahkan bahwa Singapura dapat mengamati AS dan Eropa, karena gelombang Covid 19 baru akan lebih mungkin terjadi di daerah-daerah tersebut sebelum mencapai Singapura.

“Yang terpenting bukan jumlah kasusnya, tapi berapa banyak orang yang jatuh sakit parah,” tuturnya.

“Saya yakin dengan ketangguhan kita yang kuat, kita bisa melewati gelombang BA.4 dan BA.5,” ucapnya.