Menu

Eril Belum Ditemukan, Kepala Basarnas Indonesia Sebut Alat Swiss Belum Canggih, Raut Wajah Ridwan Kamil Bikin Netizen Baper

Devi 9 Jun 2022, 12:40
Foto : Internet
Foto : Internet

RIAU24.COM - Emmeril Kahn Mumtadz atau biasa disapa Eril anak sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hingga saat ini Masih belum ditemukan. Eril dinyatakan hilang usai terseret arus saat berenang di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss pada Kamis, 26 Mei 2022.

Duta Besar republik Indonesia untuk Bern, Muliaman Hadad mengungkapkan pencarian Eril akan terus dilakukan sampai jasadnya ditemukan. Informasi dari KBRI terakhir menyebutkan pencarian Eril sudah mencakup 29 kilometer wilayah Sungai Aare dengan menggunakan metode patroli perahu dan darat.

Menurut Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi mengatakan bahwa ada beberapa faktor mengapa Eril Sampai dengan saat ini masih belum juga ditemukan.

Selain itu, dirinya juga menyoroti sistem pencarian yang dilakukan Tim SAR Swiss. Ia mengatakan bahwa sistem pencarian di Swiss berbeda dengan sistem pencarian yang dilakukan oleh Basarnas di Indonesia.

Basarnas Indonesia sudah menggunakan teknologi canggih terbaru yang digunakan untuk melakukan pencarian. Henry mengungkapkan bahwa Basarnas menggunakan underwater searching device, alat aqua eye, dan detector seperti radar untuk melakukan pencarian atau penyelamatan korban tenggelam di perairan.

"Kalau masalah sekarang kok masih belum bisa ditemukan perlu diingat air yang deras itu adalah hasil lelehan atau cairan gletser sehingga pas musim inikan sudah menjelasng musim panas itu semakin kuat," ujar Henri seperti dikutip Riau24.com dari SeputarTangsel.com.

"Di sana ada pernyataan kalau 99,9 persen 3 minggu yaitu menunggu dekomposisi tapi kalau memang itu beliaunya adalah tidak kita inginkan. Itu permasalahannya kenapa sampai sekarang belum sampai bisa ditemukan dan kita tidak tau apakah itu tersangkut di batu-batuan, apakah itu hanyut sampai jauh kita belum tahu," lanjutnya.

Henri juga mengatakan sulit mengetahui kondisi di bawah sungai Aare. Apabila memang terdapat batu-batuan di sana dan ternyata jasad Eril terselip di sana sulit untuk mencari dan memastikan apakah jasad Eril mengalami dekomposisi atau malah tertutup oleh sedimen. Kondisi air yang dingin serta keruh membuat pencarian Eril sangat sulit untuk ditemukan. Basarnas akan terus berupaya untuk membantu melakukan pencarian jasad Eril hingga membuat inovasi-inovasi menggunakan peralatan mencari ikan dan membeli sebuah alat yang bernama Aqua Eye.

Basarnas Indonesia sudah menggunakan teknologi canggih terbaru yang digunakan untuk melakukan pencarian. Henri mengungkapkan bahwa Basarnas menggunakan underwater searching device, alat Aqua Eye, dan detector seperti radar untuk melakukan pencarian atau penyelamatan korban tenggelam di perairan.

Setelah konferensi pers pada Senin, 6 Juni 2022, hingga pada saat ini pihak KBRI belum kembali memberikan informasi terbaru terkait proses pencarian Eril.