Menu

Kenapa K-Pop Masih Produksi CD Album dan Laris Manis di Pasar Korea Selatan? ini Alasannya

Zuratul 14 Jun 2022, 10:20
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Di di tengah maraknya platform streaming audio seperti Spotify salh satunya, Anda mungkin sangat jarang melihat orang mendengarkan musik dari CD. Namun, siapa sangka, penjualan album K-pop justru masih laris manis baik itu di Korea Selatan, atau  pun menjualan ke negara lain, termasuk Indonesia.

Apakah penggemar masih mendengarkan musik lewat kepingan CD?

Menurut data terbaru yang dirilis oleh Hyundai Motor Securities, sekitar 9,96 juta album K-pop terjual hanya selama bulan Mei saja, naik 93 persen dari periode yang sama pada tahun lalu.

Penjualan tersebut disumbang oleh boy group Seventeen dan Tomorrow X Together (TXT), yang masing-masing menjual 2,24 juta dan 1,63 juta album. Mereka menyumbang 40 persen dari total penjualan di bulan Mei.

Penjualan pada Juni tahun ini bahkan diproyeksikan akan makin tinggi karena BTS baru saja meluncurkan album baru mereka yang diberi judul "Proof".

Legenda K-pop tersebut berhasil menjual 2,16 juta kopi album pada hari pertama perilisannya. Ini adalah pertama kalinya grup K-pop mencapai tonggak sejarah penjualan 2 juta album hanya dalam satu hari.

Sejumlah bintang terkemuka lainnya, seperti Nayeon dari girl grup Twice juga bersiap untuk mengeluarkan musik baru mereka akhir bulan ini.

Lalu, kenapa album K-pop masih laris manis? 

Mengutip Korea Times, kebanyakan orang, termasuk penggemar musik pop Korea, memang mendengarkan musik di platform streaming digital, tetapi penggemar K-pop masih membeli beberapa album fisik, terkadang hingga ratusan eksemplar dari album yang sama, demi membantu penyanyi favorit mereka mengembangkan karir.

Ada juga yang rajin membeli CD fisik demi membantu penyanyi kesayangan mengungguli saingan mereka dalam penjualan album.

Rajin membeli album fisik juga meningkatkan peluang untuk bertemu langsung dengan idola mereka, karena fans dapat menukar bukti pembelian dengan tiket acara fan meeting.

Beberapa dari mereka hanya suka mengumpulkan foto, sticker, poster, dan 'perintilan' lain yang dikemas dalam album.

Pandemi COVID-19 diyakini telah meningkatkan jumlah penggemar musik pop Korea di seluruh dunia, terutama di AS dan Eropa yang terpapar konten Korea di platform global seperti YouTube dan Twitter saat mereka menjalani masa lockdown.

Banyak ahli juga meyakini bahwa krisis kesehatan global telah mendorong pecinta K-pop untuk membeli lebih banyak album daripada biasanya karena mereka tidak dapat datang ke konser secara langsung karena aturan pembatasan kegiatan sosial, dilansir dari cnbcindonesia.com.

Permintaan akan konser K-pop juga tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan, dengan jumlah penonton konser global mencapai 410.000 pada bulan Mei. 

"Jumlah total penonton konser K-pop di luar negeri diperkirakan mencapai 1,24 juta pada kuartal kedua tahun ini, atau sekitar 75 persen dari angka periode yang sama pada tahun pra-pandemi 2019. Sekitar 61 persen dari mereka akan berasal dari Jepang dan 32 persen dari AS," kata mereka.