Menu

Inilah Alasan Jokowi Melantik Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto Sebagai Menteri

Amastya 16 Jun 2022, 09:21
Zulkifli Hasan (kiri), Jokowi (tengah), Hadi Tjahjanto (kanan) / youtube:sekretariat presiden
Zulkifli Hasan (kiri), Jokowi (tengah), Hadi Tjahjanto (kanan) / youtube:sekretariat presiden

RIAU24.COM Jokowi resmi melantik dua menteri dalam reshuffle kabinet yang berlangsung pada Rabu 15 Juni 2022, 13.30 WIB di istana kepresidenan Jakarta.

Rangkaian acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan keputusan presiden tentang pengangkatan dan pemberhentian menteri dan wakil menteri, pembacaan sumpah jabatan dan diakhir dengan pengucapan selamat oleh Jokowi kepada para menteri dan wamen yang dilantik.

Perombakan kabinet ini menjadi hak prerogatif presiden dan Jokowi diketahui melakukan reshuffle karena adanya kebutuhan dari kabinet yang dipimpinnya.

Dua menteri yang dilantik Jokowi pada reshuffle kemarin yaitu Zulkifli Hasan diangkat sebagai menteri perdagangan RI menggantikan muhammad Lutfi. Sedangkan, Hadi Tjahjanto resmi diangkat sebagai menteri agraria dan tata ruang/Kepala BPN menggantikan Sofyan Djalil.

Setelah selesai acara Jokowi memberikan alasannya mengapa ia mengangkat dua menteri tersebut di masing-masing bidangnya.

Jokowi menyebutkan bahwa dalam pemilihan menteri ia melihat dari sisi pengalaman dan kemampuan yang diyakini dapat menyelesaikan masalah yang sedang terjadi di bidang tertentu.

“Kita melihat semuanya, rekam jejak, pengalaman kemudian terutama untuk skill manajerial karena sekarang bukan makronya saja tapi mikronya juga harus secara detail dikerjakan,” kata Jokowi kepada pers.

Orang nomor satu di Indonesia itu juga mengungkapkan alasannya mengenai pemilihan Zulkifli Hasan sebagai menteri perdagangan. Menurut Jokowi, Zulhas memiliki pengalaman yang panjang dan dapat mengatasi masalah yang terjadi di bidang tersebut.

“Saya melihat Zul dengan pengalaman dan track record, rekam jejak yang panjang yang dikira akan sangat bagus untuk menteri perdagangan karena sekarang ini urusan pangan yang berkaitan dengan rakyat ini memerlukan pengamanan di lapangan. Kerja-kerja yang turun langsung di lapangan untuk melihat langsung, utamanya masalah kebutuhan pokok, kalau urusan ekspor saya kira ini juga menjadi urusan menteri perdagangan tapi yang paling penting adalah urusan kebutuhan pokok di dalam negeri,” jelasnya.

Lebih lanjut, Jokowi juga memberikan alasan untuk pelantikan Hadi yang bernada sama dengan alasan yang diberikannya kepada Zulhas.

“Pak Hadi saya angkat menjadi menteri ATR/BPN, karena beliau dulunya sebagai mantan panglima, menguasai teritori, dan kita juga tahu kalau dilapangan kerjanya juga sangat detail. Oleh sebab itu, tadi malam saya sampaikan urusan terkait dengan sengketa tanah, sengketa lahan harus sebanyak-banyaknya bisa diselesaikan. Yang kedua urusan sertifikat, yang saya yakini pak Hadi memiliki kemampuan untuk itu, termasuk didalamnya urusan lahan tanah yang berkaitan dengan IKN,” tutupnya.