Menu

JK Rowling, Penulis Harry Potter, Diprank Orang Rusia yang Menyamar Sebagai Presiden Ukraina Zelensky

Amastya 18 Jun 2022, 08:43
JK Rowling/net
JK Rowling/net

RIAU24.COM - Dua orang Rusia, Vladimir Kuznetsov dan Alexei Stoliarov, juga dikenal sebagai 'Vovan dan Lexus' menipu penulis Inggris JK Rowling dengan menyamar sebagai Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Prank tersebut di lakukan duo Rusia itu lewat sebuah panggilan video mereka dengan Rowling di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg.

Kuznetsov dan Stoliarov mengatakan kepada audiens bahwa mereka telah menanyai Rowling tentang 'pembatalan budaya’ dan pendapatnya terhadap Rusia.

Mereka juga membagikan video itu di platform video Rusia Rutube.

Kuznetsov dan Stoliarov mengungkapkan alasan mereka menargetkan Rowling yaitu karena pengalaman penulis itu tentang ‘pembatalan budaya' dan ingin melihat apakah perempuan memegang apa yang mereka sebut sebagai ‘posisi munafik’ di Rusia.

Membandingkan bekas luka di dahi Harry Potter dengan bentuk huruf 'Z' (simbol pasukan pro-Rusia), duo Rusia itu bertanya apakah mungkin menghilangkan bekas luka ini mengingat situasi geopolitik.

Menyoroti dukungannya untuk Ukraina, Rowling mengatakan bahwa Yayasan Lumos menggalang dana untuk pengungsi Ukraina.

Sebagai tanggapan, Stoliarov bertanya kepadanya, "Di mana anda mengirim uang yang dikumpulkan oleh Lumos? Apa yang benar-benar kami sukai adalah persenjataan modern. Kami ingin membeli lebih banyak

senjata dan rudal dengan uang anda untuk menghancurkan pasukan Rusia. Saya harap anda akan setuju."

Membenarkan langkahnya, Rowling berkata, "Saya pikir kita akan menjaga anak-anak (dengan uang ini). Tapi saya benar-benar ingin Ukraina memiliki semua senjata yang dibutuhkannya."

Setelah membuat komentar tentang hak transgender, penulis 'Harry Potter' itu menerima kritik luas di media sosial dan di luar negeri, membuat banyak orang menggambarkan dirinya sebagai ‘sesuatu yang dibatalkan’.

Dari mantan pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev hingga Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Kuznetsov dan Stolyarov memiliki sejarah panjang menipu puluhan politisi tingkat tinggi dan tokoh dunia yang berpengaruh.