Menu

Update Haji 2022: Sudah 68.774 Orang Jemaah Haji Indonesia yang Tiba di Tanah Suci

Amastya 27 Jun 2022, 10:19
Ilustrasi /pexels
Ilustrasi /pexels

RIAU24.COM - Data terkini dari jumlah jemaah haji Indonesia kelompok reguler yang sudah tiba di tanah suci sebanyak 68.774 jemaah.

Data tersebut adalah akumulasi dari pemberangkatan jemaah haji gelombang I yang tiba di madinah dan gelombang II di Jeddah per 25 Juni 2022 malam.

Dikutip dari laporan harian Kantor Urusan Haji per 25 Juni 2022 malam, dari total 68.774 jemaah yang dilaporkan, terdapat 61.178 jamaah yang sudah tiba di Makkah yang terdiri atas 38.348 jamaah dari Madinah dan 22.830 jamaah dari Jeddah.

Mengenai data kematian jemaah haji hingga saat ini sudah ada total 14 jemaah yang meninggal dunia, enam di Makkah dan selebihnya meninggal di Madinah.

Sekedar informasi, setiap jamaah haji yang meninggal dunia telah diterbitkan sertifikat kematiannya atau Certificate of Death (COD).

Menurut Kepala Daerah Kerja Makkah, Mukhammad Khanif, penyebab kematian dari jemaah haji sebagai besar disebabkan oleh penyakit jantung.

"Informasi terakhir sampai saat ini sudah enam jamaah yang meninggal dunia di Makkah.Ssemoga ke depan jamaah haji sehat-sehat selalu," Ungkap Khanif di Makkah, dikutip dari laman haji.okezone.com.

Diketahui jemaah haji Indonesia yang meninggal berdasarkan data terakhir bernama bernama Samiran Mudjiono Kartoredjo (64) asal embarkasi Surabaya (SUB 10) dan Yuli Nurani Hidayah (56) asal embarkasi Solo (SOC 27). Disebutkan bahwa penyebab kematian dari kedua jamaah yaitu cardiovascular diseases (penyakit jantung). Kedua jemaah akan dimakamkan di Sharae.

Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Akhmad Fauzin, selalu mengimbau jemaah haji untuk terus menjaga kesehatan dan tidak memaksakan diri untuk beribadah di Masjidil Haram karena setiap hotel di Makkah telah diberikan fasilitas untuk beribadah.

"Di setiap hotel jamaah, telah disediakan fasilitas ibadah atau musala. Kami mengimbau kepada seluruh jemaah untuk dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Jamaah tidak harus memaksakan diri untuk selalu shalat di Masjidil Haram," Ujarnya.