Menu

Waspada! Layanan 'Pay Later' Membuat Perempuan Asal Kalimantan Dililit Hutang

Zuratul 29 Jun 2022, 10:01
Ilustrasi/tirto.id
Ilustrasi/tirto.id

RIAU24.COM - Putri (nama samaran) yang tinggal di Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah sekitar 1.600km dari Jakarta, telah berbulan-bulan bermimpi untuk mengupgrade ke model yang lebih baru tapi tidak memiliki cukup uang.

Kemudian, awal tahun ini mahasiswa berusia 21 tahun itu melihat ada opsi beli sekarang, bayar nanti (BNPL) yang ditawarkan di halaman checkout aplikasi belanja online favoritenya.

Dia membutuhkan kurang dari 24 jam untuk mengaktifkan metode pembayaran, dan telpon yang harganya hampil lima kali lipat dari pendapatan bulanannya itu akhirnya menjadi miliknya pada bulan Februari.

Lebih dari empat bulan kemudian, Putri masih berjuang untuk meembayar kembali saldo, bersama dengan bunga yang meningkat. Aljazeera, meminta untuk menggunakan nama samaran untuk melindungi anonimitasnya.

“Setiap harim penagih utang menelpon saya lebih dari 20 kali. Saya merasa diteror, tetapi saya tidak bisa memberitahu orang tua saya. Saay tidak ingin membebani mereka,” lanjut Putri.

BNPL, yang memungkinkan pelanggan membayar barang secara mencicil dengan tingkat bunga yang  bervariasi telah membantu menutup kesenjangan pinjaman yang signifikan di Indonesia.

Halaman: 12Lihat Semua