Menu

Apa Itu Heat Stroke? Kondisi yang Sering Dialami oleh Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi

Amastya 4 Jul 2022, 10:58
Jemaah haji Indonesia yang sering mengalami heat stroke di Arab Saudi /okezone.com
Jemaah haji Indonesia yang sering mengalami heat stroke di Arab Saudi /okezone.com

RIAU24.COM Jemaah haji Indonesia sering kali mengalami heat stroke karena tidak kuat akibat cuaca panas yang ekstrem di Arab Saudi.

Menurut tim dokter Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah sekaligus tim peneliti, Suzy Indharty, cuaca di Arab Saudi mencapai 40 sampai 50 derajat Celsius.

Lebih lanjut, berikut penjelasan mengenai heat stroke:

Apa Itu Heat Stroke?

Heat stroke atau pitam panas adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh tubuh yang terlalu panas, biasanya sebagai akibat dari paparan yang terlalu lama atau aktivitas fisik dalam suhu tinggi. Bentuk cedera panas yang paling serius ini, sengatan panas, dapat terjadi jika suhu tubuh naik hingga 104 F (40 C) atau lebih tinggi. Kondisi ini paling sering terjadi pada bulan-bulan musim panas.

Heat stroke membutuhkan perawatan darurat. Heat stroke yang tidak diobati dapat dengan cepat merusak otak, jantung, ginjal, dan otot. Kerusakan memburuk semakin lama perawatan tertunda, meningkatkan risiko komplikasi serius atau kematian.

Gejala

Tanda dan gejala heat stroke meliputi:

  • Suhu tubuh tinggi. Suhu inti tubuh 104 F (40 C) atau lebih tinggi, diperoleh dengan termometer rektal, adalah tanda utama sengatan panas.
  • Perubahan kondisi mental atau perilaku. Kebingungan, agitasi, bicara cadel, iritabilitas, delirium, kejang, dan koma semuanya bisa diakibatkan oleh sengatan panas.
  • Perubahan berkeringat. Pada heat stroke yang disebabkan oleh cuaca panas, kulit akan terasa panas dan kering saat disentuh. Namun, pada serangan panas yang disebabkan oleh olahraga berat, kulit mungkin terasa kering atau sedikit lembab.
  • Mual dan muntah.
  • Kulit memerah. Kulit mungkin berubah menjadi merah karena suhu tubuh yang meningkat.
  • Pernafasan cepat.
  • Detak jantung yang berpacu dengan cepat. Denyut nadi dapat meningkat secara signifikan karena tekanan panas menempatkan beban yang luar biasa pada jantung untuk membantu mendinginkan tubuh.
  • Sakit kepala.

Penyebab

Heat stroke dapat terjadi sebagai akibat dari:

1. Paparan lingkungan yang panas

Dalam jenis heat stroke, yang disebut heat stroke non-eksersional (klasik), berada di lingkungan yang panas menyebabkan kenaikan suhu inti tubuh. Jenis sengatan panas ini biasanya terjadi setelah terpapar cuaca panas dan lembab, terutama untuk waktu yang lama. Ini paling sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dan pada orang dengan penyakit kronis.

2. Aktivitas yang berat

Heat stroke saat beraktivitas disebabkan oleh peningkatan suhu inti tubuh yang disebabkan oleh aktivitas fisik yang intens dalam cuaca panas. Siapa pun yang berolahraga atau bekerja di cuaca panas bisa terkena sengatan panas saat beraktivitas, tetapi kemungkinan besar terjadi jika tubuh tidak terbiasa dengan suhu tinggi.

Faktor risiko

Siapa pun dapat mengalami serangan panas, tetapi beberapa faktor meningkatkan risiko, yakni:

1. Usia

Kemampuan untuk mengatasi panas yang ekstrem tergantung pada kekuatan sistem saraf pusat. Pada usia yang sangat muda, sistem saraf pusat belum sepenuhnya berkembang, dan pada orang dewasa di atas 65 tahun, sistem saraf pusat mulai memburuk, yang membuat tubuh kurang mampu mengatasi perubahan suhu tubuh. Kedua kelompok usia biasanya mengalami kesulitan untuk tetap terhidrasi, yang juga meningkatkan risiko.

2. Berolahraga dalam cuaca panas

Pelatihan militer dan berpartisipasi dalam olahraga, seperti sepak bola atau lari jarak jauh, dalam cuaca panas adalah beberapa situasi yang dapat menyebabkan heat stroke.

3. Paparan cuaca panas secara tiba-tiba

Tubuh mungkin lebih rentan terhadap penyakit yang berhubungan dengan panas jika terkena peningkatan suhu yang tiba-tiba, seperti selama gelombang panas awal musim panas atau bepergian ke iklim yang lebih panas. Batasi aktivitas setidaknya selama beberapa hari untuk memungkinkan tubuh menyesuaikan diri dengan perubahan. Namun, mungkin masih memiliki peningkatan risiko sengatan panas sampai tubuh mengalami beberapa minggu suhu yang lebih tinggi.

4. Obat-obatan tertentu

Beberapa obat memengaruhi kemampuan tubuh untuk tetap terhidrasi dan merespons panas. Berhati-hatilah dalam cuaca panas jika sedang mengonsumi obat yang mempersempit pembuluh darah (vasokonstriktor), mengatur tekanan darah dengan memblokir adrenalin (beta blocker), membersihkan tubuh dari natrium dan air (diuretik), atau mengurangi gejala kejiwaan (antidepresan atau antipsikotik). Stimulan untuk attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) dan stimulan ilegal seperti amfetamin dan kokain juga membuat tubuh lebih rentan terhadap serangan panas.

5. Kondisi kesehatan tertentu

Penyakit kronis tertentu, seperti penyakit jantung atau paru-paru, dapat meningkatkan risiko serangan panas. Begitu juga dengan obesitas, kurang gerak dan memiliki riwayat heat stroke sebelumnya.