Menu

Aljazair Rayakan 60 Tahun Kemerdekaan dari Prancis, Luka Era Kolonial Tetap Ada

Amastya 6 Jul 2022, 10:34
Ilustrasi /AFP
Ilustrasi /AFP

RIAU24.COM Aljazair merayakan 60 tahun kemerdekaannya dari Prancis pada Selasa (5 Juli) dengan parade militer besar-besaran, tetapi ketegangan antara kedua negara tetap ada karena kebrutalan era kolonial.

Perang delapan tahun yang melelahkan yang membawa kebebasan ke negara itu diakhiri dengan penandatanganan Kesepakatan Evian pada Maret 1962. Pihak berwenang di Aljir (ibukota Aljazair) pada hari Jumat menutup jalan arteri utama sepanjang 16 kilometer (10 mil) sehingga tentara dapat melakukan persiapan akhir untuk paradenya, yang pertama dalam 33 tahun.

Dilansir dari AFP, jalan-jalan menuju pinggiran timur ibu kota telah mengalami kerusakan parah akibat penutupan tersebut.

Prosesi upacara kemerdekaan akan dipimpin oleh Presiden Abdelmadjid Tebboune, yang akan didampingi sejumlah pejabat internasional, antara lain Mahmud Abbas dari Palestina, Kais Saeid dari Tunisia, dan Mohamed Bazoum dari Niger.

Slah Goudji, ketua majelis tinggi dalam wawancara yang diterbitkan oleh surat kabar L'Expression pada Senin (4 Juli), mengatakan, "Tidak mungkin kita bisa melupakan atau menghapus genosida manusia, genosida budaya, dan genosida identitas yang kolonial Prancis tetap bersalah," dikutip dari AFP.

Aljazair akhirnya memperoleh kemerdekaan dari kontrol kolonial pada 5 Juli, beberapa hari setelah 99,72 persen penduduknya mendukungnya dalam sebuah referendum. Namun, pendudukan 132 tahun masih berdampak pada hubungan Aljazair dengan Prancis.

Halaman: 12Lihat Semua