Menu

Survei Pilpres 2024: Inilah 3 Poros Utama yang Unggul di Berbagai Kriteria

Amastya 8 Jul 2022, 10:33
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diisi oleh Golkar, PAN, PPP /okezone.com
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diisi oleh Golkar, PAN, PPP /okezone.com

RIAU24.COM - Lembaga survei LSI Denny JA telah merilis hasil survei tiga poros utama yang dinilai berpeluang besar akan bertarung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Survei dilakukan dengan berdasarkan tiga segmen berbeda yaitu komunitas digital seperti media sosial Facebook dan Whatsapp, segmen wong cilik dan terakhir segmen pemilih muslim.

Ade Mulyana selaku direktur CPA-LSI Denny JA, menjelaskan pihaknya sengaja memasukan segmen pemilih media sosial sebagai kantong suara di Pilpres 2024. Sebab, komunitas digital ini jumlahnya sangat besar. Dari hasil survei Juni 2022, pengguna Facebook sebanyak 51,8%, sementara yang menggunakan WhatsApp sekitar 60,9%.

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dipegang oleh Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memimpin di poros pertama. KIB yang memiliki tokoh utama Airlangga Hartarto ini unggul di segmen pemilih media sosial Facebook dan Whatsapp.

Dukungan pemilih yang menggunakan Facebook pada partai-partai poros KIB sebesar 23,2%, poros PDIP 12,6%, dan poros Gerindra-PKB sebesar 17,6%. Sementara dukungan terhadap partai lainnya sebesar 19,8%. Pemilih yang menggunakan WA, dukungan terhadap poros KIB sebesar 20,7%, poros PDIP sebesar 13,8%, dan porosGerindra-PKB sebesar 19,9%.

Ade menyebutkan poros KIB lebih unggul dalam komunitas digital karena pemilih poros ini lebih banyak tinggal di perkotaan, dari segmen pendidikan dan pendapatan tinggi, dan umumnya aktif di media sosial.

Sedangkan di segmen wong cilik, poros PDIP unggul dengan tokoh utama Ketua DPR, Puan Maharini. Suara wong cilik ini adalah pemilih yang termasuk kriteria berpendapatan rendah (di bawah 3 juta/bulan), maupun berpendidikan rendah (pendidikan SMP ke bawah).

Pada kriteria pendapatan rendah, dukungan terhadap poros PDIP sebesar 24,9%, poros KIB sebesar 17,2%, dan poros Gerindra-PKB sebesar 19,1%. Sementara di segmen pendidikan rendah, dukungan terhadap poros PDIP sebesar 25%, poros KIB sebesar 18,1%, poros Gerindra-PKB sebesar 18,7%.

"Mengapa poros PDIP unggul di kantong suara wong cilik? Hal ini dikarenakan kuatnya branding PDIP sebagai partai wong cilik yang telah mengakar cukup lama dari pemilu-pemilu sebelumnya," kata Ade.

Selanjutnya, pada segmen pemilih muslim, Koalisi Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan tokoh utama Prabowo Subianto unggul dengan perolehan suara yang tipis.

Pemilih muslim adalah kantong suara yang besar karena populasinya kurang lebih 90% pemilih. Di kantong suara pemilih muslim, saat ini poros Gerindra-PKB lebih unggul dibandingkan poros lain. Dukungan terhadap poros Gerindra-PKB sebesar 20,1%, poros PDIP sebesar 18,7%, dan poros KIB 17,3%.

"Mengapa poros Gerindra-PKB unggul di kantong suara ini? Karena ada PKB yang menarik banyak pemilih Islam, terutama kelompok Islam tradisional (NU)," kata Ade.

Sebagai informasi, survei nasional LSI Denny JA yang dilengkapi dengan riset kualitatif ini digelar pada 24 Mei-7 Juni 2022. Jumlah responden 1.200 orang yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia. Wawancara dilaksanakan secara tatapmuka (face to face interview). Margin of error (Moe) survei sebesar kurang lebih 2,9%. Selain survei, LSI Denny JA juga menggunakan riset kualitatif (analisis media dan indepth interview) untuk memperkuat temuan dan analisa.