Menu

Puncak Haji 2022: Total 35 Jemaah Indonesia Meninggal Dunia di Tanah Suci

Amastya 11 Jul 2022, 08:25
Ilustrasi /pixabay
Ilustrasi /pixabay

RIAU24.COM - Data terbaru jemaah Indonesia 2022 yang meninggal di tanah suci bertambah sepanjang puncak haji. Saat ini total sebanyak 35 orang telah meninggal dunia selama pelaksanaan ibadah haji hari ke-37.

Dikutip dari data Siskohat Kementerian Agama, Minggu (10/7/2022), sebanyak lima penambahan jemaah yang meninggal dunia, sehingga total 35 jemaah haji Indonesia yang meninggal di tanah suci. Berikut data penambahan lima jemaah haji yang meninggal dunia:

1. Karno Karto Sido jamaah haji dari embarkasi Surabaya (SUB-6), meninggal dunia di KKHI Mina 9 Juli 2022 pukul 11.10 WIB.

2. Titik Andayani Suwadi jamah haji dari embarkasi Surabaya (SUB-36) meninggal dunia di KKHI Makkah 9 Juli 2022 pukul 13.30 WIB.

3. Romadhon Masrukin Mukharor jamaah haji dari embarkasi Solo (SOC-7) meninggal dunia di KKHI Mina 9 Juli pukul 14.20 WIB.

4. Ngatminah Moenali Yusuf jamaah haji dari embarkasi Surabaya (SUB-36) meninggal dunia di KKHI Mina 9 Juli pukul 17.45 WIB.

5. Indra Sakti Lubis jamaah haji dari embarkasi Medan (MES-4) meninggal dunia di KKHI Mina 9 Juli pukul 21.30 WIB.

Dari total 35 jemaah haji yang meninggal dunia pasca wukuf di Arafah, ada 7 orang dengan rincian 1 jemaah di KKHI Makkah dan 6 jemaah di KKHI Mina.

Kemudian, data jemaah haji yang sakit saat ini ada 184 orang. Rinciannya yakni, 13 orang dirawat di RS Arab Saudi dan 171 dirawat di KKHI Makkah.

Dengan penambahan angka kematian tersebut, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap tidak ada lagi penambahan angka dari jemaah haji Indonesia. Ia pun mengatakan bahwa saat ini edukasi kesehatan kepada jemaah haji terus dilakukan. Jamaah haji yang sakit juga tidak terlalu tinggi, hal ini didorong karena pembatasan usia.

"Penanganan tenaga kesehatan cepat merespons. Angka wafatnya jemaah juga tidak tinggi. Saya dapat laporan tadi di Mina dalam perjalanan ke Jamarat ada satu yang wafat yang biasanya pasca arafah ke Mina itu eksponensial biasanya," katanya.

"Tapi alhamdulillah mudah-mudahan kita jaga dan terus berdoa semoga angka ini tidak bertambah," pungkasnya.***