Menu

Joe Biden Ajak Arab Saudi Lawan Rusia dan China, Menlu Lavrov: Ingat! Dulu Moskow yang Bantu Riyadh

Zuratul 11 Jul 2022, 09:54
Menteri Luar Negeri Rusia Segrey Lavrov/republika.com
Menteri Luar Negeri Rusia Segrey Lavrov/republika.com

RIAU24.COM - Presiden AS Joe Biden tampaknya ingin menyeret Arab Saudi dalam konfrontasi Barat dengan Rusia. Namun, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengingtakan kembali bahwa di masa lalu negaranya pernah memberikan dukungan kepada Riyadh.

Menurut Lavrov, Uni Soviet (negara Rusia di masa lampau) memainkan peran dalam membantu Arab Saudi untuk menetapkan diri sebagai kerajaan yang kuat di Timur Tengah pada 1920-an.

Pada masa itu, konsul Jenderal Soviet, Karim Khakimov ditugaskan di kerajaan tersebut.

“Pada saat dia bekerja disana, kekayaan minyak di Arab Saudi belum ditemukan. Negara itu cukup miskin,” kata Lavrov dalam sebuah wawancara dengan Alexander Pechersky Memorial Foundation, seperti dikutip kantor berita Sputnik.

Beliau menuturkan, pada waktu itu Uni Soviet pun bukanlah negara yang kaya. Namun, Moskow memahami perlunya mendukung Riyadh sebagai kerajan yang masih muda.

Karenanya, kata Lavrov, Uni Soviet secara rutin mengatur pengiriman makanan dan bantuan kemanusiaan lainnya ke Saudi.

Dia juga mengungkapkan, Khakimov memainkan peran penting di Arab Saudi dan berkomunikasi dengan semua orang di negeri padang pasir itu. Mulai dari anggota keluarga kerajaan hingga rakyat jelata.

Pada sabtu (9/7) lalu, Presiden AS Joe Biden lewat sebuah artikel yang diterbitkan oleh The Washington Post mengatakan, Amerika Serikat perlu bekerja sama dengan Arab untuk melawan Rusia dan China.

Hal itu diungkapkan Biden menjelang kunjungannya ke Timur Tengah pada 13-16 Juli mendatang.

Biden mengaku, banyak orang tidak setuju dengan keputusannya untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi.

Akan tetapi, dia menekankan bahwa posisi Riyyadh sangat penting dalam mewujudkan stabilitas yang lebih besar (versi AS) di kawasan dan dunia.

Dalam kunjungannya nanti, Biden diperkirakan akan bertemu dengan Putra Mahkota Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) serta dengan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud.

Dikutip dari iNews, pada 31 Mei lalu, Lavrov bertemu Menlu Saudi, Faisal bin Farhan al-Saud, di Riyadh. Dalam kesempatan itu, keduanya memuji tingkat interaksi antara dua negara dalam format OPEC+. Lavrov dan Faisal juga menegaskan minat bersama mereka dalam memperkuat kerja sama investasi antara Riyadh dan Moskow.