Bagaimana ‘Black Panther: Wakanda Forever' Bisa Berjalan Tanpa Chadwick Boseman?

RIAU24.COM - Mata para penggemar Marvel Cinematic Universe tertuju pada entri layar lebar di MCU yakni 'Black Panther: Wakanda Forever' karya Ryan Coogler. Meski baru akan dirilis November mendatang, para penggemar penasaran bagaimana cara kerja fim tersebut tanpa bintang terbesarnya, yaitu Chadwick Boseman, yang meninggal karena kanker usus besar pada usia 42 tahun pada 2020.

Tentu saja, ketidakhadiran Boseman dalam film itu akan merugikan karya tersebut , tetapi mungkin masih bisa berhasil. Kita tahu Kevin Feige, kepala Marvel Studios, perusahaan di balik MCU, telah menjeladkan bahwa peran T’Challa (nama asli Black Panther) tidak akan diubah. Jadi film yang namanya ‘Black Panther’ tidak akan ada Black Panther. Bagaimana bisa?

Diketahui 'Black Panther' adalah gelar, bukan orang. Kita tahu Black Panther hanyalah sebuah judul dari film pertama 2018 dan sebelumnya ada di seri film ‘Captain America: Civil War 2016’.

Istilah Black Panther tidak berkonotasi untuk superhero atau orang tertentu. Beberapa  generasi Black Panther telah memerintah memimpin Wakanda sebagai raja. Wakanda adalah negara fiksi Afrika di MCU dan Marvel Comics yang super-canggih, dan memiliki teknologi yang jauh lebih unggul daripada yang lain di bumi.

Siapa yang harus menjadi Black Panther berikutnya?

Jadi, secara teknis, siapa pun dapat mengenakan setelan Vibranium dan dapat menyebut diri mereka Black Panther. Memang, hampir pasti akan ada orang yang membawa warisan Boseman di masa depan. Kematian Boseman akan selalu menyakitkan, tetapi penulis, Coogler dan Joe Robert Cole memiliki kesempatan untuk menciptakan Black Panther perempuan di sini.