Menu

Usai Puncak Haji 2022: Total 58 Jemaah Indonesia Meninggal Dunia di Tanah Suci

Amastya 18 Jul 2022, 08:59
Data terbaru jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di tanah suci /pixabay
Data terbaru jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di tanah suci /pixabay

RIAU24.COM - Data terbaru perihal jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di tanah suci kembali naik yakni total 58 orang per Minggu (17 Juli).

Kenaikan angka kematian tersebut terjadi setelah selesainya puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).

Dikutip dari data Siskohat Kemenag, dari total 58 jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia, sebanyak 27 jemaah wafat pada fase sebelum Armuzna pada rentang 4 Juni sampai 7 Juli 2022.

Kemudain, sebanyak 16 jemaah meninggal dunia pada fase Armuzna, selama periode 8-12 Juli 2022 dan 15 jemaah wafat pasca puncak haji di Armuzna pada 13 Juli hingga 17 Juli 2022.

"Karena kemarin ya, saya lihat statistik itu ada empat jemaah yang wafat. Jadi setelah Armuzna, Arafah, Muzdalifah, dan Mina, agak eksponensial kenaikan jemaah yang wafat," kata Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama di Masjidil Haram, Makkah, Minggu (17/7/2022) dikutip haji.okezone.com.

Bertambahnya data terbaru mengenai jemaah yang meninggal dunia, Yaqut meminta jemaah haji menjaga stamina agar tidak kelelahan, khususnya menjelang kepulangan ke tanah air.

"Jadi, jemaah ini staminanya harus dijaga supaya jangan terlalu diforsir. Karena kita tidak ingin jemaah ini kemudian kehilangan energinya," katanya.

Yaqut menambahkan, menurut laporan tim kesehatan penyebab meningkatnya jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia maupun sakit karena berkurangnya fungsi kardiovaskular yang dipicu oleh kelelahan.

"Saya tanya ke kesehatan, memang faktor yang banyak karena kardiovaskular yang dipicu oleh kelelahan. Karena itu, saya berharap semua menjaga stamina," ujarnya.

Lebih lanjut, Yagut menemukan jemaah haji yang memaksakan ibadah sunah dalam kondisi yang sudah lelah. Ia mengimbau, program Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) untuk memperhatikan kondisi kesehatan jemaah haji.

"Makanya semalam ini saya juga ingin melihat. Ternyata sampai 01.30 WAS masih banyak jamaah yang datang ke mesjid. Baik untuk tawaf atau iktikaf, atau melanjutkan umrah. Saya ingin sebenarnya, di waktu-waktu krusial menjelang kepulangan ini, baik petugas maupun jemaah, masing-masing menjaga staminanya," pungkasnya.

(***)